Ceknricek.com—Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kini bersiap menghadapi sebaran hasil mutasi virus Corona menjadi varian Delta. Menurutnya, kehadiran varian Delta terdeteksi dari CT Value positif Covid-19. Maka data PCR yang mencantumkan CT Value jadi penting.Kalau CT Value rendah, ada kemungkinan varian Delta sudah mulai menyebar. Hal ini juga ditandai dengan masa aktif yang lebih cepat dan peningkatan keparahan yang juga lebih cepat.
“Intervensi pengobatannya pun, otomatis berbeda,”kata Menkes Budi saat Konferensi Pers Penerapan PPKM Darurat di luar Jawa Bali, Jum’at (10/7/21).
Budi menandaskan, kini setiap uji PCR, CT Value harus dimasukan ke dalam sistem di departemen kesehatan. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran varian Delta.Selain itu, untuk mendeteksi varian Delta, tindakan testing juga harus lebih agresif. Maka setiap kabupaten kota ditarget testing oleh departemen kesehatan.
“Kalau positivity rate-nya 25%, maka kabupaten kota tersebut harus melakukan testing 15 kali standar WHO. Kalau positivity rate 15-25% maka testing harus 10 kali standar WHO,”ujar Budi.
Selain pentingnya data CT Value dan peningkatan jumlah testing, menkes menyebut perubahan kamar rawat biasa menjadi rawat Covid juga penting, untuk persiapan menghadapi serbuan varian Delta. Di sisi lain, Budi bersyukur, dari hasil simulasi oksigen, hampir seluruh rumah sakit di luar Jawa dan Bali kondisinya relatif baik.
“Belajar dari pengalaman di Jawa, kita harus lebih baik lagi menghadapi virus varian Delta di luar Jawa dan Bali,”pungkas Budi Gunadi.