Ceknricek.com– Sebuah video berisi narasi adanya chip yang terkandung di dalam vaksin Covid-19 CoronaVac beredar di media sosial.
Video tersebut berisi beberapa potongan video yang digabungkan, yakni video Menteri BUMN Erick Thohir, Bill Gates, dan Jay Walker.
Di dalam narasinya, disebutkan bahwa CoronaVac yang disuntikkan kepada masyarakat memiliki chip di dalamnya.
Lalu, benarkah terdapat chip di dalam vaksin Covid-19 CoronaVac yang disuntikkan kepada masyarakat?
Ternyata, informasi tersebut adalah berita bohong alias hoaks. Ketiga video tersebut merupakan video dengan topik yang berbeda.
1.Erick Thohir
Video yang beredar mengklaim bahwa Erick Thohir mengatakan ada kode yang bisa melacak lokasi pasien yang menerima vaksin.
Faktanya, dalam video wawancara di acara Mata Najwa tersebut dia hanya menjelaskan bahwa setiap vaksin corona memiliki kode yang berfungsi untuk meminimalisir risiko distribusi tidak sampai ke tangan masyarakat.
Bio Farma memasang kode batang (barcode) pada botol vaksin, yang dapat berfungsi untuk melacak keberadaan vaksin tersebut.
Hal itu dilakukan, guna memastikan distribusi berjalan dengan lancar dan seluruh masyarakat penerima vaksin mendapatkan haknya.
Erick Thohir juga menekankan bahwa kode batang tersebut hanya untuk menandai kemasan dan tidak akan disuntikkan ke dalam tubuh.
2.Bill Gates
Video yang beredar mengklaim Bill Gates mengatakan adanya chip pada vaksin corona, yang berfungsi untuk melacak manusia yang menerimanya.
Faktanya, pendiri Microsoft itu dibuat seolah dia mengatakan bahwa kita membutuhkan teknologi chip yang berfungsi untuk melacak vaksin.
Video itu juga direkam pada tahun 2013 dan membahas soal masa depan digital dan inklusi keuangan, khususnya untuk masyarakat menengah ke bawah.
3.Jay Walker
Dalam wawancaranya bersama CBN, Jay Walker diminta untuk menjelaskan cara kerja chip RFID, dan memang menyebutkan soal chip pada jarum suntik.
Tetapi faktanya, chip pada jarum suntik berfungsi sebagai label, bukan zat yang terkandung dalam suntikan tersebut.
Label ini bekerja mirip seperti kode batang atau QR Code penanda jarum suntik, bukan untuk dimasukkan ke dalam tubuh manusia dan membawa berbagai data pribadi.
Teknologi yang dijelaskan Jay Walker itu juga masih bersifat opsional dan belum tentu akan digunakan.
Kesimpulannya, klaim tentang vaksin Covid-19 yang mengandung chip di dalamnya adalah konten keliru.
Video berdurasi 2 menit 4 detik tersebut sengaja dipotong-potong untuk membentuk sebuah pernyataan atau kalimat yang menyesatkan.