Ceknricek.com–Utusan dari Indonesia Timur memberikan dukungan yang sangat kuat kepada Rachmat Gobel untuk menjadi calon presiden dari Partai Nasdem. “Ini pertanda positif bahwa Indonesia timur ingin ada wakil di pimpinan negara agar wilayah ini bisa mengejar ketertinggalannya dari wilayah barat,” kata Ridwan Monoarfa, sekretaris DPW Partai Nasdem Gorontalo, Kamis, 16 Juni 2022.
Rachmat Gobel adalah kader Partai Nasdem dari Gorontalo. Suara kuat dari Indonesia imur itu tampak saat acara pemandangan umum dari DPW-DPW Partai Nasdem seluruh Indonesia pada Sidang Pleno I dalam Rakernas Partai Nasdem. Rakernas ini diikuti oleh pengurus dari seluruh Indonesia sebagai ajang konsolidasi menghadapi pemilu legislatif dan pemilihan presiden pada 2024. Dalam rakernas ini akan diputuskan tiga nama calon presiden untuk diserahkan ke Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Setelah itu, ketua umum akan memutuskan siapa yang terbaik di antara nama-nama yang diusulkan tersebut.
Dalam pemandangan umum itu, tiap DPW bebas mengusulkan nama-nama kandidatnya. Umumnya ada 3-6 nama kandidat. Tiga nama yang kerap muncul adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa. Adapun nama-nama lain yang muncul adalah Rachmat Gobel, Prananda Surya Paloh, Syahrul Yasin Limpo, Lestari Moerdijat, Erick Thohir, Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa, dan A Syahroni. Juga sesekali muncul nama-nama lain.
Adapun nama Rachmat Gobel muncul dari 14 DPW, yaitu Lampung, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Bali, Jambi, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Maluku, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Aceh. Dari 14 DPW itu, 8 di antaranya dari Indonesia timur. Bahkan lima dari enam provinsi di Sulawesi memberikan dukungan untuk Rachmat Gobel. Suara Gobel itu juga merata dari barat hingga ke timur. Karena namanya sering muncul, pimpinan sidang, Willy Aditya meminta Rachmat Gobel untuk berdiri. “Ini Cahaya dari Timur, mohon berdiri kepada Pak Rachmat Gobel. Namanya sering disebut,” katanya. Gobel yang duduk di deretan kursi pimpinan sidang pun berdiri lalu membungkukkan badan sebagai rasa hormat.
Permintaan serupa juga disampaikan oleh Ketua DPW Partai Nasdem Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh, saat berpidato menyampaikan usulannya. “Saya minta berdiri pada Pak Rachmat Gobel, biar jelas. Mohon beri tepuk tangan. Ini kader sendiri,” katanya.
Sebutan Cahaya dari Timur juga keluar dari Hamim Pou, ketua DPW Partai Nasdem Gorontalo saat berpidato menyampaikan usulannya. “Kami mengusung Cahaya dari Timur, Bapak Rachmat Gobel,” katanya. Sebelumnya, Ketua DPW Partai Nasdem Sulawesi Selatan, Rusdi Masse Mappasessu juga mengajukan nama Rachmat Gobel. Berikutnya, T Taufiqul Hadi dari DPW Aceh juga mengajukan Rachmat Gobel. “Beliau sering berkunjung ke Aceh,” katanya.
Secara tersirat, Ketua DPW Partai Nasdem Maluku, Hamdani Laturua juga menghendaki calon dari kader internal partai. “Jangan sampai kita menang tapi rasa kalah. Itu terjadi saat kami mendukung kandidat dalam pemilihan gubernur, bupati, atau walikota.”
Suara untuk mengusung kader sendiri sangat kuat bergema dalam Rakernas Partai Nasdem yang berlangsung di Jakarta Convention Center. Ketua DPW Partai Nasdem Sulawesi Tenggara, Alie Mazi mengajukan Rachmat Gobel sebagai calon presiden dari Partai Nasdem. “Kader kita itu penting,” katanya. Hal itu ia sampaikan saat memberikan pemandangan umum dalam Rapat Pleno I pada Rapat Kerja Nasional Partai Nasdem. Willy Aditya, ketua sidang, langsung menimpali, “Cahaya dari Timur”, yang merupakan julukan untuk Rachmat Gobel.
Pendapat senada juga dikemukakan oleh Ketua DPW Partai Nasdem Sumatera Selatan, Herman Deru. “Yang kami inginkan adalah figur yang tak terkontaminasi partai lain. Jangan pilih yang sudah menjadi milik partai lain. Harus darah biru,” katanya. Biru adalah warna Partai Nasdem. “Jadi kami juga mengusulkan Bapak Rachmat Gobel, yang kader dari pusat,” katanya.
Saat membuka Rakernas, pada Rabu malam, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, Rakernas akan memutuskan tiga nama untuk diajukan ke dirinya. Selanjutnya ia akan memutuskan siapa yang ajukan dengan pertimbangan objektivitas dan rasionalitas. Karena itu ia memberikan kebebasan seluas-seluasnya kepada tiap DPW untuk mengajukan usulan untuk diputuskan oleh Rakernas.