Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara
  • Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’
  • G-Dragon Batalkan Jadwal Konser Übermensch di Bangkok
  • Indra Sjafri Resmi Jadi Plt Direktur Teknik PSSI
  • Astra Masih Merajai Industri Otomotif di Semester Pertama 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Korban Sepak Bola yang Mirip Kecelakaan Pesawat Terbang

Opini October 2, 20224 Mins Read

Ceknricek.com–Kejadian naas atau tragedi Stadion Kanjuruhan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit (RS). 

Gol Persebaya pada menit ke-51, memastikan Arema bertekuk lutut dihadapan Persebaya dengan skor 2-3. Hasil pertandingan derby Jatim ini ternyata tidak bisa diterima pendukung Arema FC. Mereka kecewa dan langsung berhamburan masuk ke lapangan dengan meloncati pagar, membuat situasi tak terkendali.

Jajaran pengamanan pun terlihat kewalahan menghalau kericuhan tersebut. Situasi makin chaos ketika pihak keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton.    Demikian kutipan bebas dari berbagai media hari ini.

Inilah Lembaran Hitam dunia sepakbola kita yang sangat menyedihkan diiringi pertanyaan besar mengapa hal itu bisa terjadi.  Bila kita renungkan sejenak saja, maka sebenarnya kita akan dengan mudah memperoleh jawaban yaitu rendahnya tingkat disiplin masyarakat kita.    

Tidak hanya di sepakbola, di banyak kegiatan lain di negeri ini dengan mudah terlihat betapa rendah disiplin masyarakat kita.   Korupsi tidak hanya terjadi pada jajaran yang memang memberikan peluang untuk itu akan tetapi meluas sampai dengan jajaran pendidikan dan bahkan aparat penegak hukum.  

Sekali lagi itu semua bukti nyata dari sebuah refleksi rendahnya disiplin sebagian besar masyarakat kita.   Tidak hanya rendah disiplin akan tetapi juga rendahnya kepedulian antar sesama terutama dalam hal untuk bersama sama menaati aturan.

Dengan kondisi masyarakat kita pada umumnya yang seperti ini, maka kejadian mengerikan di Stadion Kanjuruhan agak sulit untuk dapat dicegah agar tidak terulang kembali.  

Hal yang paling sederhana dapat dilihat dalam keseharian lalu lintas di jalan raya.   Kesemrawutan sebagai akibat pelanggaran lalu lintas di jalan raya sehari hari sampai hari ini belum terlihat ada upaya yang nyata untuk memperbaikinya dengan serius.   Walau sudah banyak yang dikerjakan oleh Pihak Kepolisian dan jajaran aparat pengatur lalu lintas jalan raya, akan tetapi realita dilapangan tetap saja terlihat semrawut.  

Pelanggaran marka jalan, diterobosnya lampu merah, sepeda motor yang dengan tenang berlawanan arah, angkot yang parkir di tikungan jalan, busway yang diterobos  dan belum lagi kendaraan yang bebas melintas di tengah kemacetan dengan meminggirkan kendaraan lainnya dengan ngoeng ngoeng.  

Semua itu adalah pemandangan yang biasa biasa saja terjadi setiap hari.   Tanpa disadari sebenarnya, bahwa semua hal itulah yang memiliki andil besar dalam mendidik sebagian masyarakat kita untuk terbangun dengan sosok  disiplin rendah alias terbiasa dengan keadaan yang tidak taat aturan.   Tanpa disadari pula bahwa keseharian itulah yang mendidik dan sekaligus mencetak sebagian besar masyarakat kita yang enggan untuk mau mematuhi aturan.   Ujung dari semua itu adalah tenggelamnya rasa tanggung jawab sosial dari sebagian besar kita semua. 

Disiplin rendah masyarakat dan kebiasaan melanggar aturan akan selalu memproduksi chaos dikala berada dalam situasi dan kondisi yang memungkinkan terjadi seperti antara lain dalam ajang pertandingan sepakbola.  

Sulit untuk hanya menyalahkan salah satu pihak, karena tragedi semacam yang terjadi di Kanjuruhan adalah produk dari kompilasi kesalahan hampir semua pihak yang berkait dengan penyelenggaraan sepakbola itu sendiri.  

Pertanyaan pertanyaan tentang mengapa penonton bisa masuk melebihi kapasitas stadion, mengapa Polisi menggunakan gas air mata, mengapa penonton bisa masuk lapangan dengan mudah, mengapa penonton terlihat seperti terorganisir merespon kekalahan timnya dan sejumlah mengapa lainnya adalah jawaban tentang kejadian tragedi Kanjuruhan sebagai produk kesalahan berbagai pihak yang ujungnya adalah tidak taat aturan.  

Apabila dilakukan investigasi yang mendalam dipastikan banyak pihak yang memiliki andil sebagai penyebab terjadinya tragedi tersebut.   Banyak pihak yang berkontribusi dalam menghasilkan kerusuhan tersebut.   Intinya adalah memang masyarakat kita sangat rendah disiplinnya dan tidak taat aturan.

Selama kita enggan memulai Gerakan disiplin secara nasional, maka sulit sekali untuk berupaya agar tragedi Kanjuruhan tidak terulang kembali.   Disiplin secara nasional dapat dimulai dari Gerakan disiplin di jalan raya yang melibatkan seluruh pihak yang seharusnya bertanggung jawab.   Harus ada kemauan bersama untuk mewujudkan disiplin secara nasional.  

Tragedi Kanjuruhan hanya puncak gunung es yang menyimpan banyak sekali masalah yang menuntut untuk segera diatasi.   Diiringi rasa turut berduka yang mendalam dan sekaligus berdoa bagi para korban dan keluarganya, tersimpan harapan besar agar Indonesia dapat bangkit bersama dalam membangun disiplin secara nasional.  

Tidak ada waktu lagi untuk selalu berada dalam labirin debat kusir yang saling menyalahkan satu dengan lainnya.   Kembalilah ke Jalan yang benar, jalan kearah pembangunan disiplin pribadi dan sikap yang taat aturan.

Jakarta 2 Oktober 2022

#Chappy Hakim – Pusat Studi Air Power Indonesia. 

#Kecelakaan #pesawat korbanjiwa sepakbola
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Seratus Tahun Mahathir

Tempat Jatuh Lagi Dikenang….

Siwak Sikat Bau Mulut

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara

Anggota Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel sangat mendukung amandemen terhadap Undang-undang Perlindungan Konsumen.

Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’

July 11, 2025

G-Dragon Batalkan Jadwal Konser Übermensch di Bangkok

July 11, 2025

Indra Sjafri Resmi Jadi Plt Direktur Teknik PSSI

July 11, 2025

Astra Masih Merajai Industri Otomotif di Semester Pertama 2025

July 11, 2025

Profil Dhika ‘Aura Farming’, Penari Pacu Jalur yang Dapat Beasiswa Rp20 Juta dari Menbud

July 11, 2025

Profil Humaira Asghar Ali, Aktris Pakistan yang Ditemukan Tewas Membusuk di Apartemennya

July 11, 2025

Fadli Zon: Pacu Jalur Jadi Momentum Promosi Budaya Indonesia

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.