Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu
  • Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia
  • Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin
  • Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara
  • Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Jokowi, Pintu dan Kanjuruhan

Opini October 6, 20222 Mins Read

Ceknricek.com–Sebelum berkunjung ke Malang, Presiden Jokowi mengatakan ingin tahu “akar masalah” mengapa Insiden Kanjuruhan begitu banyak memakan korban.

Di Malang, beliau mengunjungi Stadion Kanjuruhan. Apa kesimpulan yang beliau temukan?

“Pintu stadion kecil dan sebagian terkunci. Tangganya curam,” kata Presiden Jokowi di depan kamera MetroTV. “Itu yang menimbulkan banyak korban.”

Kita sudah lama tahu reputasi Pak Jokowi yang sangat peduli pada detil (micro-management). Masih ingat dia masuk gorong-gorong?

Kita juga sudah lama tahu obsesi beliau kepada infrastruktur fisik.

Tapi, statement di atas benar-benar sangat mengecewakan di tengah duka mendalam warga Aremania Malang.

Jika pintu dan tangga stadion menjadi akar masalah, solusi logisnya adalah membangun stadion baru dengan pintu lebih besar, selalu terbuka dan landai tangganya. Dan soal akan selesai. Tapi dalam mimpi.

Melihat masalah dengan lensa mikro kadang menyesatkan pemahaman kita pada soal yang lebih besar dan mendasar, apalagi jika kita cuma melihat hal fisik.

Atau Presiden Jokowi memang sengaja sedang mengecilkan masalah, untuk menghindari solusi substansial dan struktural dalam kapasitasnya sebagai presiden?

Presiden Jokowi nampak menghindari fakta bahwa polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton. Itulah pangkal masalahnya.

Pintu kecil dan tangga curam tak masalah jika orang tidak berebut keluar stadion. Dan orang berebut keluar karena tak tahan paparan gas air mata.

Berdesakan di ruang sempit, kurang oksigen, saling sikut atau injak, itulah yang mematikan. Orang Inggris mengatakan stampede.

Dalam kondisi normal, di ruang terbuka, gas air mata tidak mematikan. Gas ini cuma bikin mata pedih dan sesak nafas.

Polisi yang sering menghadapi demonstran tahu, gas air mata paling efektif membubarkan kerumunan massa atau memaksa orang keluar dari persembunyian.

Menyemprot gas air mata itu ibarat menyemprot asap ke lubang tikus, agar tikus keluar untuk bisa digebah, ditangkap atau dibunuh.

Hal pertama yang harus dipertanyakan Presiden Jokowi adalah apakah polisi paham kondisi pintu dan tangga sebelum menembakkan gas air mata ke kerumunan?

Jika polisi tahu kondisi pintu dan tangga tapi tetap menembakkan gas air mata, jelas itu keteledoran yang mematikan.

Dan itu perkara sangat serius ketika menewaskan 130 lebih orang, menjadikannya salah satu tragedi sepakbola paling buruk di dunia.

Tragedi Kanjuruhan bukan tentang infrastruktur fisik pintu dan tangga, tapi tentang watak dan kapasitas manusia orang-orang yang memegang senjata, bahkan jika itu cuma pelontar gas air mata.

Jika polisi lapangan tak tahu dampak gas air mata terhadap kerumunan di ruang tertutup, kita sedang menghadapi problem serius sistem kepolisian. Apalagi jika tahu tapi tak peduli nyawa orang.*

#Jokowi kanjuruhan sepakbola
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Seratus Tahun Mahathir

Tempat Jatuh Lagi Dikenang….

Siwak Sikat Bau Mulut

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu

Ahmad Dhani buka suara soal masa lalunya dengan Maia Estianty.

Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia

July 11, 2025

Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin

July 11, 2025

Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara

July 11, 2025

Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’

July 11, 2025

G-Dragon Batalkan Jadwal Konser Übermensch di Bangkok

July 11, 2025

Indra Sjafri Resmi Jadi Plt Direktur Teknik PSSI

July 11, 2025

Astra Masih Merajai Industri Otomotif di Semester Pertama 2025

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.