Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • MUI Tuntut Dunia Bertindak Hentikan Kekejaman Israel di Gaza
  • DPR Setujui RUU TNI Disahkan Jadi Undang-Undang
  • G-Dragon Akan Konser di Indonesia pada 26 Juli 2025
  • Cetak Rekor Baru! Harga Emas Antam Nyaris Tembus Rp1,8 Juta per Gram
  • Denyut Kerakyatan di Sekitar Veteran
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Hujan Bulan Desember 2022 Menuju 2023

Opini December 31, 20224 Mins Read

RNI (Rangkaian Ngopi Imajiner) bersama Gus Dur

Ceknricek.com–Saya tengah termenung menatap pergantian tahun yang bakal segera terjadi, menekuri diri, berefleksi dan melakukan evaluasi. Tanpa diduga..‘’Mas..saya masih ingat dulu para sesepuh sering mengatakan bahwa Desember iku de gedhe ne sumber…artinya sedang besar-besarnya sumber air. Ya memang begitulah, kan bulan Desember kerap menjadi puncak musim hujan di Nusantara ini, jadi penuh dan luberlah mata air hingga kadang mewujud dalam bentuk banjir yang mesti kita kelola dengan bijak,” Gus Dur muncul di hadapan dan seolah mengetahui galau hati dan pikiran saya.

‘’Hal paling menarik di bulan Desember 2022 ini sudah tentu gemebyar gelaran Piala Dunia yang memunculkan Argentina bersama si Kutu Lionel Messi menjadi juaranya, padahal saat laga pertama lalu aku sudah pengen nyentil dirimu lhoo….Argentina koq bisa kalah lawan Arab Saudi yaa..?’’ demikian celoteh Gus Dur di tengah guyuran hujan pagi.

Beliau melanjutkan,‘’Selepas gebyar Piala Dunia, dunia bola dikejutkan dengan wafatnya Pele sang legenda, waduh saya sungguh berduka lhoo Mas..si Pele ini idola saya sejak dulu. FIFA bahkan menyatakan hari kepergian Pele adalah hari yang tak pernah diinginkan. Edson Arantes do Nascimento adalah nama kelahirannya, Pele adalah nama sebutan yang muncul kemudian dan malah tenar di seantero dunia.

Naaah, dalam konteks inilah saya jadi teringat kembali paparan sobat filsuf Albert Camus yang secara ekstrem pernah menyatakan bahwa hidup ini absurd, sampai-sampai dia merasa harus belajar dan berhutang budi pada sepak bola. Dia pernah menjabarkan pada novelnya yang pertama L’Etranger (Orang Asing) dan menjabarkan tentang absurditas dunia, relativitas cinta, keterasingan, penderitaan dan kematian manusia.

Menurut Camus, absurditas adalah kondisi hidup manusia dimana ketidakmampuan manusia memahami dunia harus bertentangan dengan kerinduan alamiah manusia untuk menemukan kebenaran dan kejernihan sepanjang laju kehidupannya serta tantangan hidup manusia yang berada dibawah kesadaran atau muncul pada alam ketidaksadaran tentang ‘ada’ alias eksistensinya.

Kemanusiaan tidak dapat mencapai genggaman atas dunia yang begitu penuh dengan misteri, sebagai konsekuensinya, hidupnya menjadi terbatas. Meskipun kemanusiaan terus berharap, namun keterbatasannya memastikan bahwa harapan manusia dapat runtuh pada saat tertentu. Berdasarkan fakta tersebut, kehidupan manusia menjadi absurd. Absurditas kehidupan melemparkan manusia ke dalam eksistensi misteri kehidupan yang tak terpahami.

Dalam konteks absurditas itulah, sebagai anak kandung modernisme dan diasuh-besarkan oleh kapitalisme,tak jarang sepak bola menuai berbagai kritik. Sosiologi kritis misalnya, menilai bahwa semarak Piala Dunia belakangan ini tak lebih dari wajah kapitalisme yang paling mutakhir, dimana dalam kondisi tersebut apa yang disebut sebagai nilai dan makna dalam sepak bola telah dikooptasi oleh komersialisasi.

Sepak bola tak lebih dari barang komoditas, yang di era ekstensifikasi media saat ini menjelma menjadi tontonan global yang massif dan mengeruk keuntungan besar.Pada titik inilah, refleksi dan evaluasi tata-kelola sepak bola secara jernih mendesak dijalankan total tanpa pandang bulu, khususnya di negara kita yang dihantam Tragedi Kanjuruhan.

Dengan akal budi yang memampukannya berefleksi, manusia (homo vivens) menjadi subjek yang bertanya dan sekaligus menjadi objek yang diper-tanyakan, makhluk yang setiap saat menguji dan mengkaji secara cermat kondisi-kondisi eksistensinya. Meskipun terus-menerus bertanya dan mencari tahu tentang segalanya termasuk dirinya sendiri, manusia tidak pernah mencapai pemahaman yang penuh akan dirinya, akan hidupnya, dan akan dunia di mana ia berada dan berproses.

Dunia penuh dengan misteri yang tidak tergapai akal budi manusia, hidup manusia itu sendiri pun terbatas, setelah hidupnya selesai di dunia, kematian yang ada hanyalah misteri. Kecuali he..he..bagi yang wafat itu sendiri tidaklah menjadi misteri lagi, siapa tahu saat ini Pele sedang bermain bola dengan Maradona hahaha…’’, pungkas Gus Dur dan lenyap kembali.

Saya makin tercenung, apa yang disampaikan Gus Dur sungguh tepat menohok keprihatinan saya saat ini. Banyak manusia kini kehilangan autensitas dan keunikan diri serta kehilangan makna hidupnya, hanya sekadar hidup dengan mengikuti trend, hal viral, gebyar tontonan yang butuh pengakuan, serta eforia yang bersifat sangat sementara. Kadang, acapkali, kepribadian seseorang pun menjadi sementara, silih berganti, dan bahkan menjadi manusia tanpa kepribadian. Pada akhirnya, manusia kehilangan orientasi hidupnya dan semakin sulit menilai mana yang lebih penting, keberadaannya di dunia dan cara beradanya atau kepentingan fananya di dunia ini. Menarik untuk direnungkan lebih lanjut sembari menunggu pergantian tahun, selamat tahun baru 2023, Kawan!

*)Greg Teguh Santoso, pemikir lepas, sedang menuntaskan studi doctoral sembari berbagi ilmu di beberapa kampus.

#TahunBaru desember refleksi
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Peran Pilot dalam Kepemimpinan Airnav Indonesia:Transformasi Menuju Regulasi Penerbangan yang Lebih Profesional

Negatifnya Polemik RUU TNI

Lantai Bursa Ambruk

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

MUI Tuntut Dunia Bertindak Hentikan Kekejaman Israel di Gaza

Serangan Israel yang kembali berlanjut di Gaza setelah genjatan senjata fase pertama mendapat kecaman dari banyak pihak. Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menegaskan bahwa tindakan Israel merupakan

DPR Setujui RUU TNI Disahkan Jadi Undang-Undang

July 11, 2025

G-Dragon Akan Konser di Indonesia pada 26 Juli 2025

July 11, 2025

Cetak Rekor Baru! Harga Emas Antam Nyaris Tembus Rp1,8 Juta per Gram

July 11, 2025

Denyut Kerakyatan di Sekitar Veteran

July 11, 2025

Peran Pilot dalam Kepemimpinan Airnav Indonesia:Transformasi Menuju Regulasi Penerbangan yang Lebih Profesional

July 11, 2025

Respons Ayu Ting Ting Setelah Video Dance Cover Direpost Jennie BLACKPINK

July 11, 2025

Negatifnya Polemik RUU TNI

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.