Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • MUI Tuntut Dunia Bertindak Hentikan Kekejaman Israel di Gaza
  • DPR Setujui RUU TNI Disahkan Jadi Undang-Undang
  • G-Dragon Akan Konser di Indonesia pada 26 Juli 2025
  • Cetak Rekor Baru! Harga Emas Antam Nyaris Tembus Rp1,8 Juta per Gram
  • Denyut Kerakyatan di Sekitar Veteran
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Genosida Struktural

Opini January 23, 20254 Mins Read

Ceknricek.com–Pasca gencatan senjata di Gaza, suasana Gaza tampak seolah mozaik dari ironi yang tak tertanggungkan. Anak-anak di gang-gang kecil kini hanya mendengar sunyi yang diracik dari trauma, reruntuhan, dan janji kosong. Pedagang di pasar mungkin menggelar lapak seadanya di antara puing-puing, sementara debu dan asap belum sirna dari udara.

Namun, meski peluru berhenti menyalak untuk sementara, pertanyaan besar menyeruak: Dapatkah gencatan senjata menyelesaikan genosida struktural yang dialami Palestina? Suatu pembunuhan terstruktur yang dirancang mengikuti strategi lengkap, dapatkah dihentikan sebelum tujuan tercapai?

Muhannad Ayyash, seorang Profesor Sosiologi asal Quds yang kini mengajar di Mount Royal University di Calgary, Kanada, menjawab dengan tegas: tidak. Gencatan senjata hanyalah jeda sementara dalam orkestrasi sistematis yang lebih besar —genosida struktural yang telah menjadi denyut nadi proyek kolonial pemukim Israel.

Untuk memahami konteks genosida struktural, kita perlu menengok ke masa lalu dalam konteks masa kini, tepatnya ke era Trump dan deal politiknya dengan Benjamin Netanyahu. Trump, yang dikenal lebih sebagai pengusaha daripada negarawan, memasarkan “Deal of the Century” dengan gaya flamboyannya: sebuah kesepakatan yang diklaim akan membawa perdamaian.

Namun, di balik layar, kesepakatan ini lebih menyerupai tawar-menawar sepihak yang memuluskan proyek kolonial Israel. Netanyahu, sang politik oportunis yang licik, memanfaatkan janji kosong ini untuk melegitimasi perluasan pemukiman ilegal dan mereduksi Palestina menjadi serpihan-serpihan yang tidak memiliki keutuhan geografis, politik, ataupun budaya.

Alih-alih menyelesaikan konflik, kesepakatan ini hanya menyalakan api baru dalam rangkaian panjang penjajahan dan perampasan tanah. Seperti yang ditegaskan Ayyash, gencatan senjata atau kesepakatan damai palsu seperti ini tidak menyentuh akar permasalahan: struktur kolonial yang secara sistematis menghancurkan Palestina.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan genosida struktural? Dalam pemikiran Ayyash, genosida ini bukan sekadar pembunuhan massal secara fisik, tetapi mencakup berbagai mekanisme yang bertujuan untuk menghapus eksistensi Palestina sebagai bangsa. Ayyash, penulis buku A Hermeneutics of Violence dan seorang analis di Al-Shabaka, mendeskripsikan genosida ini dalam beberapa dimensi utama:

Pertama, displacement bertahap. Penjajah Israel melakukan pengusiran dan pemindahan paksa penduduk Palestina dari tanah mereka, sedikit demi sedikit, agar terlihat seperti proses alami.

Kedua, ketergantungan ekonomi. Penjajah Israel menciptaan kondisi di mana Palestina dan warganya tidak dapat mandiri secara ekonomi, sehingga terus-menerus bergantung pada pihak luar.

Ketiga, penghapusan sejarah dan budaya. Penjajah Israel menghilangan jejak sejarah dan identitas Palestina melalui narasi resmi yang dikendalikan sepenuhnya oleh Israel.

Keempat, fragmentasi populasi. Penjajah Israel secara sistematis memecah komunitas warga Palestina menjadi kantong-kantong kecil yang terisolasi satu sama lain.

Kelima, denial of sovereignty. Penjajah Israel melakukan obstruksi terhadap hak-hak politik dan kedaulatan Palestina sehingga mereka tidak pernah benar-benar merdeka.

Menurut Ayyash, genosida struktural ini merupakan mesin kolonial yang bekerja secara sistematis, melampaui perang atau konflik bersenjata. Bahkan jika senjata berhenti berbunyi, mesin ini terus menggiling dengan kejam di balik layar.

Gencatan senjata seperti yang baru saja disepakati hanyalah usaha sementara untuk meredakan tekanan global terhadap Israel. Seperti menambal kebocoran kapal dengan permen karet, gencatan ini tidak akan mampu menghentikan proyek kolonial Israel yang lebih besar.

Justru, hal ini memberikan ilusi kepada komunitas internasional bahwa sesuatu sedang dilakukan, sementara akar masalah tetap dibiarkan membusuk. Itulah genosida struktural, yang tak sepenuhnya disadari dan dipahami oleh pengamat sekali pun.

Ayyash menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan genosida struktural ini adalah dengan menghancurkan struktur kolonial itu sendiri. Ini membutuhkan tekanan ekonomi dan politik global terhadap Israel, termasuk embargo dan isolasi internasional seperti yang pernah dilakukan terhadap apartheid di Afrika Selatan.

Di penghujung esai ini, pertanyaan yang harus kita renungkan adalah: Seberapa lama dunia akan terus merayakan gencatan senjata sebagai prestasi diplomasi, sementara genosida struktural terus berlangsung? Genosida ini bukan hanya tentang Palestina, tetapi juga tentang keberpihakan dunia pada prinsip keadilan, kemanusiaan, dan hak asasi manusia.

Ayyash, seorang migran asal Quds yang kini sedang menulis buku tentang settler colonial sovereignty, menyuarakan kebenaran yang sulit diabaikan: selama kolonialisme pemukim Israel terus dibiarkan, gencatan senjata hanyalah jeda dalam simfoni tragedi yang tak berkesudahan. Sejarah akan mencatat apakah kita memilih menjadi penonton pasif atau pelaku perubahan yang aktif.

Cak AT – Ahmadie Thaha

Ma’had Tadabbur al-Qur’an, 23/1/2025

#Israel genosida Palestina
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Peran Pilot dalam Kepemimpinan Airnav Indonesia:Transformasi Menuju Regulasi Penerbangan yang Lebih Profesional

Negatifnya Polemik RUU TNI

Lantai Bursa Ambruk

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

MUI Tuntut Dunia Bertindak Hentikan Kekejaman Israel di Gaza

Serangan Israel yang kembali berlanjut di Gaza setelah genjatan senjata fase pertama mendapat kecaman dari banyak pihak. Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menegaskan bahwa tindakan Israel merupakan

DPR Setujui RUU TNI Disahkan Jadi Undang-Undang

July 11, 2025

G-Dragon Akan Konser di Indonesia pada 26 Juli 2025

July 11, 2025

Cetak Rekor Baru! Harga Emas Antam Nyaris Tembus Rp1,8 Juta per Gram

July 11, 2025

Denyut Kerakyatan di Sekitar Veteran

July 11, 2025

Peran Pilot dalam Kepemimpinan Airnav Indonesia:Transformasi Menuju Regulasi Penerbangan yang Lebih Profesional

July 11, 2025

Respons Ayu Ting Ting Setelah Video Dance Cover Direpost Jennie BLACKPINK

July 11, 2025

Negatifnya Polemik RUU TNI

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.