Ceknricek.com — Politisi Partai Demokrat Zara Zettira seketika viral di media. Perempuan 49 tahun ini dianggap menghina pesantren dalam cuitan di Twitternya.
Dalam media sosial itu, Zara Zettira menyoroti kasus korupsi yang terjadi di kementerian Agama. Ia menggunggah berita detik.com berjudul “Skandal Bertubi-tubi di Kemenag, Kasir Pun Bisa Korupsi 3,3 Miliar”.
Di bawah unggahan tersebut ia mencuit, tradisi pesantren jangan dibawa ke kementrian, camkan!”
Cuitan ini sontak memantik kemarahan sejumlah pihak. Mereka yang terkait erat dengan pesantren menganggap politisi ini telah melakukan penghinaan. Tagar #ZarazettiraHinaPesantren pun ramai dipakai saat mengomentari cuitan Zara Zettira.
Muhammad Guntur Romli, misalnya. Dalam akun Twitternya, @GunRomli, ia mengatakan, mengaitkan korupsi dengan tradisi pesantrenan adalah sebuah kekurangajaran.
Secara tak langsung Zara Zettira ini mengatakan korupsi adalah tradisi pesantren, pernyataan yg kurang ajar yg keluar dari orang yg terbiasa menelan & memuntahkan hoax & kebencian! #ZarazettiraHinaPesantren, cuit politisi PSI itu.
Foto : Twitter
Zara lantas menghapus cuitan tersebut. Saat ini akun @zarzettirazr bahkan tidak bisa lagi diakses. Namun tangkapan layarnya yang terlanjur tersebar ke mana-mana membuat semakin banyak warganet menyumpahi penulis era 80-an itu.
“Memfitnah Korupsi sebagai tradisi/kebiasaan Pesantren oleh @zarazettirazr sangat kejam, akibat kebencian yang tertanam didalam hatinya, yang tidak sejalan dianggap musuh,” cuit @Generasi_MudaNU.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bahkan meminta Bareskrim Polri mengusut akun tersebut. “Terlepas apakah pemilik akun Twitter @zarazettira ini kader PD atau bukan, PPP minta agar Direktorat Kejahatan Siber Bareskrim Polri mengusut akun ini,” kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada wartawan, Jumat (5/7).
Arsul menyebut akun Zara Zettira memang kerap menyinggung pihak lain. Bahkan, dia menilai banyak cuitan akun Zara Zettira yang berbau penghinaan.
“Kalau diperiksa timeline-nya sebenarnya ada ‘benang merah’ dengan kebiasaan pemilik akun ini nge-tweet yang kontennya nyinyir, pelecehan, atau bahkan penghinaan terhadap beberapa pihak lain,” jelasnya.