Ceknricek.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pengusaha untuk berinvestasi di sepuluh destinasi, khususnya di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu sejumlah pengusaha antara lain Hary Tanoesoedibjo, Dato’ Sri Tahir, Chairul Tanjung, Haryadi Sukamdani, dan Budi Hartono.
CEO Mayapada Group, Dato’ Sri Tahir menjelaskan karena NTB sudah dipersiapkan infrastrukturnya, Bapak Presiden meminta partisipasi dari pengusaha hotel, untuk segera membuka hotelnya supaya ramai, kata Dato’ Sri Tahir di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/6).
Selain NTB, lokasi lain yang dibicarakan adalah Samosir Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, dan lainnya. Terkait permintaan tersebut, Tahir mengaku akan melaksanakannya. Ya harus, amanat, ya harus. (Mayapada), bikin hotel dalam waktu dekat. Ya hotel sama misalnya mess, tempat conference karena Mandalika akan diadakan GP, tuturnya.
Sumber: Kompas
Menyinggung soal sirkuit MotoGP Mandalika, Dato’ Sri Tahir mengingatkan bahwa seringkali tuan rumah ajang balap internasional malah membuat rugi. Tadi saya ingatkan kepada dirut-nya, bahwa F1 itu di seluruh dunia rugi loh, sampai akhirnya menjadi beban pemerintah, swasta enggak mampu itu. GP mungkin bisa lebih tidak populer. F1 saja berat, paparnya.
Meski begitu Tahir menilai pengembangan Mandalika bukan hanya soal penyelenggaraan MotoGP tapi sektor pariwisatanya yang lebih menarik. Jangan hanya GP-nya. GP kan setahun sekali, GP kan sehari, 356 hari apa yang kita lakukan. Kalau bikin hotel kan secara ekonomi bisa create market. Kalau misalnya ada 20 hotel dibangun kan ada market itu. Hotel itu sendiri menarik turis. Misalnya ada JW Mariot, katanya.