Ceknricek.com — Di Indonesia masalah kesehatan masih menjadi tantangan tersendiri. Sumber daya manusia yang potensial merupakan aset berharga untuk kemajuan Indonesia.
Melalui Dexa Award Science Scholarship (DASS) 2019, Dexa Group menggerakkan generasi muda Indonesia untuk mengembangkan inovasi riset khususnya di bidang kesehatan, dimana ribuan pendaftar berasal dari 34 provinsi, 295 kabupaten/kota, dan 349 kampus di seluruh Indonesia.
Dexa Award Science Scholarship (DASS) adalah program beasiswa. Tahun 2019 program beasiswa untuk S2. Dan kami telah memilih tiga mahasiswa terbaik, kata Ferry Soetikno, CEO Dexa Group saat jumpa pers di Gedung Titan Center, Tangerang Selatan, Kamis (27/6).
Menurutnya, sangat penting inovasi dan riset dalam mengembangkan dan menciptakan produk farmasi yang berkualitas, untuk dapat bersaing di pasar domestik dan bahkan merambah hingga pasar global melalui produk-produk unggulan hasil riset dan inovasi anak bangsa.
Foto: Yuni Arta Sinambela/Ceknricekcom
Dexa Award Science Scholarship ini menjadi salah satu tools untuk mengembangkan kapasitas sumber daya manusia Indonesia di bidang inovasi riset yang sejalan dengan core competenciesyakni resources management, innovation, strategic alliances, and change management, jelasnya.
Adapun tiga mahasiswa yang meraih DASS 2019 yang memiliki potensi besar adalah Yesiska K. Hartanti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhammad Rezki dari Universitas Diponegoro, dan Yayan D. Sutarni dari Universitas Sebelas Maret.
Dalam program beasiswa DASS, mahasiswa mengajukan proposal penelitian dari beragam latar belakang keilmuan yang terkait dengan kesehatan, yang hasil akhirnya nanti dapat diaplikasikan untuk kesehatan masyarakat. Terhadap proposal yang diajukan dan terpilih sebagai pemenang, Dexa Group akan memberikan apresiasi beasiswa atau biaya riset hingga total Rp1 miliar dan bebas memilih kampus S2 terakreditasi A di seluruh Indonesia.
Rangkaian program beasiswa DASS 2019 dimulai dari pengumuman pendaftaran dan pengumpulan proposal yang berlangsung pada 1 Februari 2019 hingga 15 April 2019. Dari program ini telah mampu menjaring 1.664 pendaftar selama 8 pekan batas waktu pengumpulan proposal ditutup.