Ceknricek.com — Serangan bom menerjang pasukan khusus anti-terorisme Filipina hingga menewaskan tiga personel di selatan negara itu, Jumat (28/6).
“(Serangan) itu berupa sebuah bom dan baku tembak,” kata juru bicara militer Filipina, Kolonel Ramon Zagala, seperti dikutip AFP, Jumat (28/6).
Ia mengatakan serangan terjadi di Pulau Jolo, wilayah kekuasaan kelompok militan Abu Sayyaf yang berbaiat kepada ISIS. Namun, hingga kini identitas pelaku penyerangan belum diketahui.
Juru bicara komando militer wilayah Jolo, Mayor Arvin Arcinas, menuturkan insiden itu tak hanya menewaskan tiga personelnya, tapi juga melukai sembilan anggota lainnya.
Foto: Reuters/Romeo Ranoco
Dia juga belum bisa mengkonfirmasi apakah ada korban warga sipil dalam serangan itu. Ia juga belum bisa menjelaskan jenis peledak yang digunakan dalam insiden tersebut.
Seorang wartawan AFP di lokasi kejadian melihat seorang lelaki berlumuran darah terjebak di atas sepeda roda tiga di depan markas unit anti-terorisme tersebut.
Pemerintah Filipina telah memperbarui misinya melawan kelompok militan di Jolo tahun ini menyusul serangan bom bunuh diri di Katedral Roman di wilayah itu pada Januari lalu. Insiden itu menewaskan 21 orang.
Jolo dan sebagian wilayah di selatan Filipina memang dikenal rawan aktivitas kelompok militan. Wilayah itu menjadi markas sejumlah kelompok bersenjata termasuk Abu Sayyaf yang dikenal dengan penyanderaan dan bom bunuh dirinya.
Militer Filipina telah mengerahkan unit khusus di Jolo dan Indanan sejak empat pekan lalu, tak lama setelah warga Belanda sandera Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak saat aparat berupaya menyelamatkannya.