Ceknricek.com — Sebuah riset dari sekelompok peneliti di Australia yang dipublikasikan dalam Jurnal “Science Advances” berjudul Numerical cognition in honeybees enables addition and subtraction, menyebutkan lebah madu memahami konsep nol. Lembah lebah madu juga dapat melakukan penambahan dan pengurangan dasar matematika.
Dilansir Live Science, Rabu (9/4), Profesor di Universitas RMIT Melbourne, Australia, Adrian Dyer, mengatakan otak lebah madu diperkirakan kurang dari 1 juta neuron, jauh bila dibandingkan otak manusia yang mencapai 86 miliar neuron. Arsitekturnya juga sangat berbeda.
Namun, menurut Dyer, jenis serangga itu ternyata melakukan tugas luar biasa yang sebelumnya dianggap hanya mungkin dilakukan manusia.
Pada penelitian ini, Dyer dan timnya merekrut 14 individu siswa lebah madu. Lebah-lebah yang mencari makanan ringan itu, akan memasuki kotak labirin berbentuk Y, mereka akan melihat dari satu hingga lima bentuk berwarna biru atau kuning. Lebah memiliki pilihan untuk terbang ke kiri atau kanan labirin. Yang satu sisi mengandung satu elemen lebih banyak dan lainnya lebih sedikit.
Para peneliti ingin siswa-siswa ini menyelesaikan tugas tertentu. Jika bentuknya biru, lebah harus menambahkan elemen, dan jika kuning harus mengurangi. Para peneliti menghadiahi air gula jika pilihan lebah benar dan menghukum dengan memberi larutan kina yang pahit, jika melakukan kesalahan.
Setelah 4 hingga 7 jam pelatihan, para peneliti mengulangi tantangan ini tanpa memberikan hadiah atau hukuman. Hasilnya, dalam dua tes penjumlahan dan dua pengurangan, lebah memilih jawaban benar 60 hingga 75 persen dari waktu yang telah ditentukan.
Mengerti Matematika
Menurut Dyer, satu kemungkinan lebah mengerti matematika karena mampu mengembangkan kemampuannya memproses banyak informasi di lingkungannya ketika beralih dari satu bunga ke bunga lain. Saat mengumpulkan serbuk sari dan nektar. Alasan lainnya, mereka memiliki banyak neuroplastisitas, yang berarti koneksi baru dapat dengan mudah berkembang di antara neuron dalam otak lebah.
Eksperimen Lebah. Sumber : mongabay.co.id
Dengan kata lain, lebah biasanya tidak melakukan operasi matematika, tetapi otaknya cukup fleksibel mempelajari keterampilan baru. Mirip bagaimana manusia mempelajari kubus rubik atau memahami instrumen, jelas Dyer.
Dyer menambahkan, jika Anda melihat buku teks, itu akan menunjukkan bahwa anak-anak sekitar usia 4 atau 5 tahun dapat belajar bagaimana melakukan tingkat matematika yang sama. Tetapi itu tidak berarti anak-anak tidak bisa mempelajarinya lebih awal; saat itulah mereka biasanya diajarkan di sekolah.
Jadi, jika lebah dapat menambah dan mengurangi 1 dari angka yang ada, dapatkah mereka melampaui itu, dan melakukan operasi matematika serial, seperti 2 ditambah 1 ditambah 1?
Dyer berupaya akan meneliti lebih jauh. Tentunya, siswa lebah madu pun akan memiliki pekerjaan lebih banyak di kelas.
Untuk diketahui, Lebah (bee) berbeda dengan tawon (wasp). Mengutip laman LIPI, lebah menghasilkan madu sementara tawon predator (pemangsa) bersifat parasitoid tanpa menghasilkan madu. Lebah menyengat untuk mempertahankan diri dari gangguan sementara sengatan tawon berfungsi sebagai alat berburu mangsa.
Lebah madu bisa diternakkan atau dipelihara, sementara tawon merupakan pemangsa alami yang agresif. Koloni lebah madu memiliki populasi lebih dari 75.000 ekor sementara koloni tawon sekitar 10.000 ekor. Pastinya, keduanya berasal dari anggota serangga Hymenoptera.