Ceknricek.com — “Perang” terbuka Plt Ketua DPD Golkar DKI Rizal Mallarangeng dengan Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketua DPR yang juga Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar, memicu reaksi kalangan internal partai berlambang pohon beringin itu. Tanggapan keras muncul dari Rizki Faisal, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang juga presiden aktivis 98 Kepri.
Rizki bereaksi atas pernyataan Rizal yang menuding Bamsoet “main kayu” dan lupa diri, dalam wacana pencalonan dirinya sebagai calon ketua umum (caketum) Partai Golkar dalam Munas 2019. Kepada redaksi di Jakarta, Senin (1/7), Rizki menyoroti tiga hal penting dalam kisruh tersebut.
Rizki Faisal. Sumber: Istimewa
Pertama, menurut Rizki, Bamsoet belum sama sekali secara resmi menyatakan maju sebagai calon ketua umum. Dinamika politik yang terjadi beberapa hari terakhir ini adalah arus dukungan dari tingkat bawah, para pemilik suara sah Munas Golkar yang mendukung Bamsoet untuk maju sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Arus dukungan itu patut dinilai bahwa selama ini ada yang salah dengan manajemen partai di DPP, karena para ketua DPD II yang selama ini merasakan beban perjuangan di akar rumput.
Kedua, sebenarnya yang lupa diri adalah Airlangga, beliau sudah dipilih oleh DPD II partai Golkar dan berjanji untuk mengelola partai dengan baik, ternyata ingkar janji. Bantuan operasional partai tiap bulan sudah tidak ada, dana saksi juga bermasalah, dan ini baru terjadi di periode di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto. Bahkan kami dengar di beberapa daerah bantuan saksi tidak sampai.
Ketiga, justru yang main kayu itu kami duga Airlangga dan Rizal Malllaranggeng. Batalnya dukungan DPD II DKI merupakan indikasi kuat adanya intimidasi dan ancaman. Mana mungkin pagi mendukung dan malam membatalkan dukungan jika tidak ada main kayu terhadap DPD II. Kami sangat sayangkan ini terjadi di partai yang demokratis seperti Partai Golkar.
“Untuk itu, saya mengajak kita semua, para kader Partai Golkar untuk tidak takut dan berani suara untuk membawa perubahan di Partai Golkar yang kita cintai ini,” kata Rizki Faisal.