Ceknricek.com — Korea Utara (Korut) menggambarkan pertemuan antara pemimpinnya Kim Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Zona Demiliterisasi (DMZ), Minggu (30/6), sebagai pertemuan bersejarah dan luar biasa.
“Kedua pemimpin sepakat untuk melanjutkan dan mendorong dialog produktif untuk membuat terobosan baru dalam denuklirisasi semenanjung Korea,” demikian laporan kantor berita resmi KCNA, seperti dikutip AFP, Senin (1/7).
Trump mengundang bertemu Kim Jong Un lewat cuitan di Twitter, Sabtu (29/6). Keduaya berjabat tangan di atas balok beton yang membagi antara Korea Utara dan Korea Selatan. Trump lalu berjalan beberapa langkah ke wilayah Korut. “Para pemimpin utama DPRK dan AS berjabat tangan bersejarah di Panmunjom. Ini adalah peristiwa luar biasa,” lanjut KCNA.
KCNA menjelaskan, desa gencatan senjata itu sebagai tempat yang dikenal sebagai simbol pembagian wilayah Korut-Korsel. Pertemuan dadakan itu penuh dengan simbolisme. Inilah kali pertama dalam sejarah, Presiden AS yang sedang menjabat menginjakkan kaki di tanah Korea Utara.
Sumber: ABC News
Trump menyebut kunjungannya itu sebagai sebuah kehormatan. “Merupakan suatu kehormatan bahwa Anda meminta saya untuk melangkahi garis itu, dan saya bangga melangkahi garis itu,” kata Trump, kepada Kim.
Setelah pertemuan itu, Trump mengatakan dia dan Kim setuju melanjutkan pembicaraan tingkat kerja mengenai program senjata Korea Utara.
“Kedua pemimpin membahas masalah yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama yang menjadi batu sandungan dalam memecahkan masalah itu. Kedua pemimpin sepakat untuk tetap berhubungan di masa depan,” sebut KCNA.
KCNA, mengutip Kim, memuji hubungan baik dengan Trump. Ia mengatakan, “Mereka akan menghasilkan hasil yang baik yang tidak dapat diprediksi oleh orang lain dan bekerja dengan kekuatan misterius yang mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan di masa depan.”