Ceknricek.com — Gempa bumi yang mengguncang wilayah Bali dan sekitarnya pada Selasa (15/6/7) pagi, sekitar pukul 07:18:36 WIB yang dimutakhirkan menjadi M 5,8 memiliki mekanisme yang cukup unik, yaitu perpaduan pergerakan sesar naik dan mendatar.
Menurut Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, Selasa (16/7) perpaduan ini di sebut mekanisme gempa “oblique thrust”.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik mendatar (oblique thrust),” ujar Rahmat Triyono.
Sedangkan berdasarkan arsip pemberitaan yang dikutip Kompas.com, mekanisme gempa “oblique thrust” ini pernah terjadi di Aceh pada 11 April 2012 lalu. Hanya saja, keduanya berbeda lokasi.
Gempa Aceh berpusat di area outer rise, sementara gempa Bali ini berousat di zona subduksi. Walaupun berpusat di zona subduksi, gempa Bali tak mengakibatkan tsunami karena 32 hal: kedalamannya lebih dari 70 km dan magnitudonya tergolong sedang karena hanya M 5,8.
Sebaliknya, gempa Aceh pada tahun 2012 bisa membangkitkan tsunami walaupun tidak berpusat di zona subduksi. Dua sebabnya adalah karakter wilayah outer rise serta magnitudo yang besar, mencapai M 8,5.