Ceknricek.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akhirnya terjungkal sebelum masuk Senayan. Partai kaum milenial ini diperkirakan gagal meraih 4% suara. Berdasar hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei, PSI tak sanggup mengoleksi 4% suara. Hasil hitung cepat Litbang Kompas menunjukkan, PSI berada di posisi 12 dengan perolehan suara 2,07%.
“Quick count itu akurasinya sangat tinggi. Maksimal (kesalahan) 0,5%. Bahkan kerapkali di bawah itu,” ujar Ketua Umum PSI, Grace Natalie, pasrah. Grace beserta struktural partai siap mengangkat bendera putih di hadapan publik sebelum Komisi Pemilihan Umum atau KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 secara resmi.
PSI berpendapat, hitung cepat sejumlah lembaga survei cukup menggambarkan perolehan suara resmi dari KPU 20 Mei 2019 mendatang. Oleh sebab itu, PSI sudah menyatakan kepada publik bahwa partainya tidak akan lolos ke parlemen Senayan. PSI cukup mendapat hiburan untuk kursi wakil rakyat di tingkat provinsi dan kota/kabupaten.
Sejak kelahirannya, PSI dikenal sebagai partai yang kontroversial, dan diselimuti misteri. Partai berlambang bunga ini mendeklarasikan diri sebagai partai anak muda secara bombastis. Media-media berita arus utama ramai-ramai melaporkan, bahkan nama PSI muncul di tajuk berita media-media luar negeri.
Ada yang menduga-duga partai ini penjelmaan dari Partai Sosialis Indonesia yang mati pada Orde Lama. Ada juga yang menduga PSI sebagai kelanjutan perjuangan Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang juga gagal merebut hari rakyat pasca Orde Baru.
Partai berlambang bunga ini mengesankan dirinya sebagai partai anti-agama yang dihuni anak-anak muda metropolis yang tajir. Partai ini banyak mengapungkan isu sensitif, melabelkan dirinya sebagai gerakan anak muda anti-perda syariah, bahkan mengeksploitasi diri sebagai partai anti-poligami.
PSI ikut mendukung pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Para pentolannya pernah membuat ‘Kebohongan Award’ sebagai bentuk penghargaan atas narasi yang dibangun kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sumber: Instagram @gracenat
Sebagai bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, langkah yang dilakukan PSI seringkali membuat gaduh. Partai baru ini menjadi duri dalam koalisi Jokowi. Golkar yang menegur soal Kebohongan Award malah dibalas PSI soal kasus korupsi di partai berlambang beringin itu.
Strategi PSI untuk menarik perhatian masyarakat Indonesia berhasil. Grace pun selalu vokal dalam membela nilai-nilai yang dianut partainya, seperti toleransi, pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta politik progresif.
Hanya saja, misteri soal siapa saja cukong PSI sampai kini masih remang-remang. PSI sering dihubung-hubungkan dengan konglomerat hitam, taipan penguasa lahan sawit dan tambang, serta juragan reklamasi.
PSI berjuluk sebagai Partai Sawit Indonesia. Itu gara-gara iklan PSI yang viral. Rupiah babak belur dihantam gejolak dolar AS. Solusinya? Sawit!” Begitu kira-kira pesan PSI. Partai bernomor urut 11 ini mengungkapkan gagasan tersebut melalui sebuah video yang tersebar di dunia maya.
PSI, dalam video tersebut menggambarkan bagaimana ekspor sawit dapat membantu menyeimbangkan neraca perdagangan negeri ini. Neraca perdagangan yang lebih baik kemudian dapat menyelamatkan rupiah dari keterpurukan dan menurut mereka akan membuat harga gawai menjadi lebih murah.
Menjual isu sawit yang identik dengan korporasi perkebunan merupakan hal yang di atas kertas tidak lazim bagi partai yang mengklaim progresif seperti PSI. Inilah yang memunculkan dugaan banyak pihak bahwa PSI dibiayai konglomerat hitam penguasa lahan sawit.
PSI juga diisukan dibiayai 9 naga penguasa ekonomi Indonesia. Partai belia ini rajin belanja iklan dibandingkan partai-partai lain. Dari mulai iklan lelucon garing ketuanya hingga ajakan lewat dangdut. Belum lagi baliho raksasa nan mewah bergambar Grace di berbagai sudut kota besar di Indonesia.
Di tengah kontroversi tersebut, PSI menyebut bahwa mereka hanya pro terhadap industri sawit putih dan bukan sawit hitam. Bisnis sawit putih menurut mereka adalah bisnis sawit yang taat akan aturan, sementara sawit hitam adalah sebaliknya.
Mereka menambahkan bahwa video yang beredar pesan utamanya bukanlah soal sawit. Mereka berargumen bahwa PSI hanya ingin menyampaikan bahwa salah satu cara menstabilkan rupiah adalah dengan menggenjot ekspor.
Nah, akhirnya sampailah hari penentuan nasib PSI. Malam sebelum pencoblosan, Selasa (16/4), viral video ajakan Grace kepada pendukungnya untuk bersama-sama makan babi. Rupanya video yang sangat viral di media sosial macam facebook, WAG, IG itu merupakan hasil editan tangan-tangan jahat.
Dalam video itu Grace mengajak pendukungnya di Muara Karang, Pluit, Jakarta untuk datang ke TPS. Dia curhat di ujung perjalanan jelang pencoblosan itu banyak fitnah diarahkan pada PSI. Tsunami hoaks menerjang bertubi-tubi.
Bantu saya melawan hoaks. Jangan takut datang ke TPS. Jika semua ini sudah selesai, ayo kita makan babi sama-sama. Ayo, pilih yang mana, ajak Grace. Kata-kata makan babi adalah hasil editan dari kata makan bakmi. Dan hanya beberapa jam saja menjelang pencoblosan video itu viral, maka longsorlah suara PSI. Partai ini dicitrakan sebagai partai musuh Islam karena daging babi adalah makanan yang diharamkan.
Begitulah hasil kerja partai yang gemar hal-hal yang kontroversial. Sudah Sudah Sudah !