Ceknricek — PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengantisipasi titik rawan menjelang arus mudik Lebaran 2019 dengan melakukan inspeksi jalur kereta. Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan jalur yang harus diantisipasi adalah lokasi titik rawan dan langkah apa saja yang harus disiapkan.
“Ini direksi maupun komisaris melakukan inspeksi dua jalur karena lebaran biasanya jalur utara dan selatan diperiksa, termasuk di stasiun-stasiun antara dan stasiun destinasi kami upayakan siap melayani Lebaran,” kata Edi di Solo, Jawa Tengah, Rabu (24/4).
Sumber : Kompas
Ia juga mengantisipasi seandainya terjadi ambles atau longsor. Pemeriksaan jalur dimulai sejak tanggal 23 April hingga 25 April dari rute Solo hingga Banyuwangi. Sejauh ini kesiapan akan disiagakan untuk operasi Lebaran selama 26 Mei-16 Juni 2019 atau tepatnya H-10 sampai H2+10.
“Nanti kami juga dibantu oleh TNI dan Polri untuk melakukan pengamanan, KAI tidak mungkin begini bagus kalau tidak bergandengan dengan TNI dan Polri. Selain itu kami juga menambahkan jumlah Penjaga Jalan Lintasan (PJL) ekstra sebanyak 1.480 petugas,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa langkah tersebut diperlukan karena pada momentum Lebaran terjadi peningkatan kepadatan pengguna jalan baik mobil maupun frekuensi kereta api.
Pada kesempatan yang sama, Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 6 Eko Budiyanto mengatakan setiap perlintasan merupakan titik rawan karena perpotongan sebidang antara jalan raya dengan jalan rel bisa berpotensi kecelakaan.
Sumber : Republika
“Kalau banjir dan longsor sudah diantisipasi oleh Daop 6, tetapi perlintasan tadi lebih karena terkait dengan perilaku masyarakat dalam berkendara, misalnya, tidak sabaran dan swafoto di dekat rel KA,” ungkapnya.
Ia mengatakan, untuk di Daop 6, titik rawan longsor yaitu di rute Kalioso-Gundi.
“Tetapi oleh Daop 6 kan sudah difondasi, diperbaiki, dan ditalud. Imbauan kami masyarakat juga lebih waspada, sekarang kan sudah dua jalur, kalau biasanya mau melintas hanya menengok ke satu arah, nanti harus menengok kanan dan kiri,” tegasnya.