Ceknricek.com — Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri memeriksa pegiat media sosial Abu Janda alias Permadi Arya atas cuitan’ Islam adalah agama yang arogan’ yang ia unggah di Twitter pada Senin (1/2/21).
Dia juga dimintai keterangan terkait ujaran ujaran kebencian bernuansa SARA terhadap mantan Anggota Komnas HAM Natalius Pigai.
Pengaduan dilayangkan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) nomor LP/B/0052/I/2021/Bareskrim tertanggal 28 Januari 2021.
“(Abu Janda) hadir, sedang diperiksa,” kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Slamet Uliandi di Jakarta, (1/2/21).
Permadi Arya dimintai keterangan sebagai saksi terlapor dalam kasus dugaan ujaran kebencian via media sosial.
Diketahui, cuitan Permadi merupakan balasannnya untuk cuitan Ustadz Tengku Zulkarnaen. Awalnya Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul membahas soal kondisi minoritas dan mayoritas di Afrika Selatan di masa politik Apartheid.
Permadi pun dilaporkan untuk kedua kalinya pada Jumat 29 Januari 2021.
Dalam laporan pertama mengenai ujaran kebencian, Permadi dipersangkakan Pasal 45 Ayat (3) juncto Pasal 27 Ayat (3) dan/atau Pasal 45 Ayat (2) juncto Pasal 28 Ayat (2) dan/atau Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (ITE), kebencian atas permusuhan individu, atau antargolongan (SARA), Pasal 310 KUHP dan Pasal 311 KUHP.
Laporan kedua, dia persangkakan Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang (ITE), Kebencian atau Permusuhan Individu dan/atau Antar Golongan (SARA), Pasal 156 A Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946 tentang Penistaan Agama.
Setelah menjalani pemeriksan, Prmadi selesai diperiksa sekitar pukul 19.30 WIB. Dia mengaku dicecar 50 pertanyaan oleh penyidik.
“Saya menjelaskan sebagai saksi. Dipanggil untuk klarifikasi menjelaskan apa yang saya maksud dengan itu (Islam arogan),” ucap Permadi.
Selain itu, dia mengaku bermaksud merespons pernyataan Zulkarnain ihwal kaum minoritas di negeri ini arogan ke kelompok mayoritas. “Di situlah keluar kata arogan.”
Baca juga: Ustad Gadungan Abu Janda: Siapa Dia Sebenarnya?
Baca juga: Abu Janda, Abu Lahab, Abu Jahal