Ceknricek.com–Aktor Adrien Brody kembali mencetak sejarah dengan meraih Piala Oscar kedua untuk kategori Aktor Terbaik berkat perannya dalam film “The Brutalist” karya Brady Corbet.
Dalam ajang Academy Awards 2025, Brody mengungguli Timothée Chalamet (A Complete Unknown), Colman Domingo (Sing Sing), Ralph Fiennes (Conclave), dan Sebastian Stan (The Apprentice).
Namun, lebih dari sekadar kemenangan, momen ini menjadi refleksi bagi Brody tentang ketahanan mental, perspektif hidup, dan bagaimana kesuksesan bersifat sementara.
Saat menerima penghargaan, Brody memulai pidatonya dengan mengungkapkan rasa syukur atas karier dan kehidupan yang telah ia jalani. Ia juga merefleksikan kehidupan para aktor yang dari luar terlihat glamor, namun bisa saja lenyap dalam sekejap.
“Profesi ini sangat rapuh. Dari luar terlihat glamor, dan memang ada saat-saat seperti itu,” ujar Brody, seperti dilansir Variety.
“Namun, satu hal yang saya sadari setelah kembali ke sini adalah perspektif. Tidak peduli di mana posisi Anda dalam karier atau pencapaian yang sudah diraih, semua itu bisa lenyap dalam sekejap. Dan menurut saya, yang membuat malam ini begitu istimewa adalah kesadaran akan hal itu serta rasa syukur saya karena masih bisa melakukan pekerjaan yang saya cintai.”
Pernyataan Brody menggambarkan realitas yang sering dihadapi para pekerja kreatif, termasuk aktor, musisi, dan seniman. Tekanan untuk terus relevan, persaingan yang ketat, serta ketidakpastian dalam industri hiburan dapat berdampak pada kesehatan mental.
Menariknya, kedua Piala Oscar yang diraih Brody berasal dari perannya dalam film bertema trauma dan sejarah. Pada 2003, ia menjadi aktor termuda yang memenangkan Oscar lewat The Pianist, di mana ia memerankan seorang penyintas Holocaust.
Dalam The Brutalist, ia kembali memerankan karakter yang menghadapi dampak perang dan penindasan sistemik.
“Saya kembali berdiri di sini untuk mewakili trauma yang masih membekas akibat perang, penindasan, antisemitisme, rasisme, dan tindakan diskriminatif lainnya,” kata Brody.
“Saya berdoa untuk dunia yang lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih inklusif. Jika sejarah mengajarkan sesuatu, itu adalah pengingat agar kita tidak membiarkan kebencian tumbuh tanpa kendali.”
Brody menyuarakan bagaimana peran yang mendalam dapat memengaruhi mental seorang aktor, di mana mereka melalui kesulitan emosional setelah memerankan karakter dengan latar belakang traumatis. Oleh karena itu, penting bagi pekerja seni untuk memiliki mekanisme pemulihan psikologis guna menjaga keseimbangan mental.
Meski meraih penghargaan bergengsi untuk kedua kalinya, Brody tidak melihat Oscar sebagai puncak kariernya. Sebaliknya, ia menganggap ini sebagai kesempatan untuk terus berkembang. “Memenangkan Oscar untuk kedua kalinya adalah kesempatan untuk memulai kembali,” ujarnya. “Saya berharap bisa membuktikan bahwa saya masih layak mendapatkan peran yang bermakna dan penting, bahkan 20 tahun dari sekarang.”