Ceknricek.com — Hingga saat ini belum ada vaksin COVID-19 yang penggunaannya mendapat persetujuan dari resmi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Sejumlah vaksin seperti Pfizer-BioNTech, Moderna, Sinovac dan Sinopharm baru diberi izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) oleh otoritas negara masing-masing.
Di antara vaksin tersebut, WHO sedang mempertimbangkan untuk memberi persetujuan izin penggunaan terhadap vaksin buatan Pfizer-BioNTech. Asisten Direktur Jenderal WHO Mariangela Simao dalam keterangannya kepada Reuters yang dipantau di Jakarta, Selasa, (22/12/20) menyatakan pihaknya berharap bisa memberikan izin penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech pada akhir Januari nanti.
Saat ini, WHO sedang melakukan pemeriksaan dan peninjauan terhadap keamanan dan efektivitas vaksin Pfizer-BioNTech yang berharap keputusan penggunaannya bisa selesai pada akhir 2020.
“Peluncuran vaksin di sejumlah negara akan berlangsung pada akhir Januari atau awal Februari sebagai bagian dari program COVAX, yang dipimpin WHO untuk menyediakan vaksin bagi negara miskin dan menengah, “kata kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan.
Pernyataan itu disampaikan saat badan pengawas obat Eropa memberikan lampu hijau untuk penggunaan vaksin, mengantarkan kawasan tersebut mendekati vaksinasi massal dari 450 juta penduduk saat Amerika Serikat dan Inggris meluncurkan vaksin.
Sementara itu, vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech China terlihat ampuh dalam uji klinis tahap akhir di Brazil, menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Senin (21/12), mengutip sumber yang terlibat dalam pengembangan vaksin tersebut.
Klik video untuk tahu lebih banyak – SOSIALISASI 3M DARI BABY ZELVIA
Calon vaksin Sinovac dan AstraZeneca mungkin akan siap digunakan di Brazil pada pertengahan Februari, berdasarkan keterangan menteri kesehatan pekan lalu.
Brazil merupakan negara pertama di dunia yang merampungkan uji klinis tahap akhir vaksin buatan Sinovac, CoronaVac, yang juga diujicobakan di Indonesia dan Turki, lapor WSJ. Institut Butantan di Negara Bagian Sao Paulo sedang menggelar uji klinis tahap akhir CoronaVac di Brazil.
Menurut WSJ, hasil uji klinis di Brazil menempatkan CoronaVac di atas 50 persen ambang batas yang dinilai perlu untuk melindungi manusia oleh para ilmuwan internasional. Butantan akan mengumumkan tingkat efisiensi CoronaVac pada Rabu, (23/12.20).
Baca juga: Jelang Vaksinasi, Uni Eropa Tinjau Vaksin COVID-19 Buatan Pfizer-BioNTech
Baca juga: HIPMI Optimistis Vaksin COVID-19 Gratis Beri Sentimen Positif untuk Ekonomi