Ceknricek.com – Calon wakil presiden Ma’ruf Amin menyindir orang-orang yang tidak mengakui keberhasilan pembangunan di bawah pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Ia berpendapat, hanya orang yang ‘buta’ dan ‘budek’ (tuli) yang tidak mengakui keberhasilan itu.
“Orang yang sehat dapat melihat jelas prestasi yang ditorehkan Pak Jokowi, kecuali orang yang budek saja engga mau mendengar informasi dan orang yang buta saja yang engga bisa melihat kenyataan,” kata Ma’ruf di Jakarta Timur, Jakarta, Sabtu (10/11).
Pernyataan Ma’ruf Amin menjadi perbincangan hangat dan polemik. Ketua Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia Yudi Yuspar bahkan mengecam pernyataan tersebut. Ia menilai tidak seharusnya Ma’ruf Amin menggunakan kedua kata itu karena ada stigma terhadap penyandang disabilitas.
“Perkataan buta dan budek inilah yang mengganggu, meskipun ada penjelasan tidak ada maksud menyinggung komunitas orang tertentu. Namun, yang kami tekankan adanya stigma, oh orang buta mah tidak tahu keberhasilan pemerintah,” katanya, Senin (12/11).
Forum Tunanetra Menggungat menganggap pernyataan Ma’ruf mencederai perjuangan kaum disabilitas dalam melawan stigma.
“Bagi kami, pernyataan KH Ma’ruf Amin sangat memprihatinkan. Ketika kita sedang berjuang melawan stigma, justru menjadi objek. Ini juga sangat ironis ketika kita berjuang melawan stigma, justru ada yang mencoba menenggelamkan kita dalam posisi negatif,” ujar jubir Forum Tunanetra Menggugat, Suhendar, di Bandung, Senin (12/11).
Suhendar menegaskan pihaknya tidak berkaitan dengan politik, hanya ingin menyampaikan suara penyandang disabilitas.
Yudi Yusfar sebagai perwakilan forum menuntut agar Ma’ruf segera menyampaikan permohonan maaf secepatnya.
“Paling tidak yang bersangkutan meminta maaf dalam waktu 10 hari sejak pernyataan pers ini disampaikan. Jika tidak ada permintaan maaf, kami akan bertindak lebih signifikan,” terang Yudi.
Ma’ruf Amin menanggapi kecaman itu dengan mengatakan bahwa Ia tidak mengatakan tentang orang yang buta dan budek secara fisik, melainkan hatinya.
“Makanya dalam Al-Quran ada ungkapan summun, bukmun, ‘umyun. Lah itu emang kata Quran, bisu, budek, buta. Apa mereka tersinggung dengan ungkapan Al-Quran? Enggak kan. Sebab yang dimaksud itu bukan fisik, tapi hatinya,” ujar Ma’ruf di rumah Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/11)
“Buta dan budek kata Ma’ruf Amin
Polemik berkembang sejak kemarin
Sekarang harus pintar pilih kata
Supaya tidak jadi gorengan media”
Baca komik dan kisah lainnya pada #ChikoDanRicko