Ceknricek.com — Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menetapkan milisi Irak dukungan Iran sebagai organisasi teroris asing. Dalam pernyataannya, Jumat (3/1) AS menuding kelompok Asaib Ahl al-Haq sebagai proksi kekerasan Teheran.
Pengumuman melalui pernyataan dari lembaga tersebut menyusul serangan udara mematikan AS pada Jumat di Baghdad, yang menewaskan komandan militer paling menonjol Iran, Qassem Soleimani. Serangan tersebut menjadi eskalasi dramatis dari ketegangan antara Washington dan Teheran, di mana Iran bersumpah akan melakukan aksi balasan.
Seperti dikabarkan Reuters, Departemen Luar Negeri AS pada Jumat juga menyebutkan bahwa pihaknya akan menunjuk Qais al-Khazali, pemimpin Asaib Ahl al-Haq beserta saudaranya Laith al-Khazali, yang juga pemimpin kelompok tersbut, sebagai teroris global yang ditunjuk secara khusus.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan melalui penyataan bahwa kelompok milisi dan pemimpinnya menggunakan kekerasan dan teror untuk mendukung upaya rezim Iran mengacaukan kedaulatan Irak.
Penetapan itu akan membekukan segala aset terkait AS milik kelompok tersebut dan dua pemimpin itu, yang secara umum melarang warga Amerika menjalin bisnis dengan mereka dan menjadikannya sebuah kejahatan dalam memberikan dukungan atau sumber daya kepada kelompok Asaib Ahl al-Haq.
Departemen Luar Negeri mengatakan milisi Asaib Ahl al-Haq secara luas didanai dan dilatih oleh Pasukan Quds dari Pengawal Revolusi Iran, yang dikomandoi oleh Soleimani, dan mengaku bertanggung jawab atas lebih dari 6.000 serangan terhadap AS dan pasukan koalisi sejak dibentuk pada 2006.

Penetapan itu juga memperkuat sanksi yang dijatuhkan kepada dua pemimpin milisi bulan lalu. Departemen Keuangan AS membekukan setiap aset AS milik mereka dan melarang warga Amerika terlibat bisnis dengannya, atas dugaan peran mereka dalam pembunuhan pengunjuk rasa anti-pemerintah di Irak.
Sementara itu, otoritas Inggris memperingatkan warganegaranya untuk menghindari semua perjalanan ke Irak, di luar kawasan Kurdistan. Pihaknya juga meminta agar tidak melakukan perjalanan ke Iran kecuali penting menyusul kematian Qassem Soleimani.
Baca Juga: Iran-AS Memanas, KBRI Tehran Imbau WNI Hindari Kerumunan Massa
“Mengingat memanasnya kondisi di kawasan tersebut, Kantor Luar Negeri kini mengimbau masyarakat agar tidak bepergian ke Irak, dengan pengecualian Kawasan Kurdistan Irak dan agar mempertimbangkan kembali secara seksama apakah penting untuk melakukan perjalanan ke Iran,” demikian Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab.
Senada, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Teheran mengeluarkan sejumlah imbauan bagi warga negara Indonesia. WNI dan diaspora Indonesia di Iran diminta untuk menghindari tempat-tempat kerumunan massa atau daerah rawan yang berpotensi timbul konflik.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.