Ceknricek.com — Gubernur DKI Jakarta mengapresiasi penyelenggaraan puncak Festival Bahari Jakarta 2019, Minggu (22/9). Ia mengingatkan pentingnya acara tersebut untuk mempromosikan kegiatan bahari, serta mendorong masyarakat berkegiatan di pesisir pantai dalam nuansa kebaharian.
“Jakarta adalah kota yang mulanya dari pesisir. Berkembang ke selatan, mayoritas wilayah DKI Jakarta berada di lautan, Kepulauan Seribu. Karena itu PR besar kita adalah bagaimana mengembalikan agar di Jakarta kembali merasa sebagai sebuah kota yang menghadap ke lautan,” ujar Anies.
Dalam keterangannya, Senin (23/9), Anies mengatakan, Pemprov DKI ingin mendorong lebih banyak kegiatan-kegiatan yang menyadarkan pentingnya posisi pesisir. “Insya Allah nanti, setelah tuntas rancangannya, pesisir Jakarta bagian utara akan bisa kembali meniadi kawasan yang dirasakan oleh masyarakat umum sehari-hari,” katanya.
Rangkaian acara pada Festival Bahari Jakarta 2019 meliputi kompetisi foto underwater, kompetisi foto budaya pesisir, kompetisi open water swimming dengan jarak 700 meter, dan lomba perahu hias. Selain itu, ditampilkan juga kesenian Betawi, seperti Wayang Kulit Betawi dan Tanjidor Brass Band, serta digelar Bazar UKM.
Baca Juga: Festival Budaya Bahari Internasional Dihelat di Pulau Tidung
Festival Bahari Jakarta juga mempromosikan potensi pariwisata di Kepulauan Seribu.
“Apresiasi untuk teman-teman Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI sebagai bagian dari Pemprov DKI Jakarta yang memastikan berjalannya kegiatan festival ini dengan baik. Kita harus lebih banyak lagi berinteraksi dengan masyarakat, terutama dengan mereka-mereka yang punya minat dengan kegiatan kebaharian,” ungkap Anies.
Perlu diketahui, FBJ 2019 merupakan salah satu komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan konservasi dan rehabilitasi ekosistem laut, antara lain melalui penanaman 1.000.000 bibit mangrove, 1.500.000 bibit karang, dan 2.400.000 benih ikan yang akan didistribusikan dan dilepaskan ke laut sebagai bentuk restocking ikan.
Aktivitas exposure hasil konservasi alam laut dikemas dengan berbagai kegiatan, yaitu kompetisi foto underwater, kompetisi foto budaya pesisir, menikmati open water swimming dengan berkompetisi renang sepanjang 700 meter, dan kompetisi perahu hias.
“Kemarin kita melakukan aksi bersih sampah dan juga menanam mangrove, penanaman terumbu karang dan juga melepas ikan, serta kegiatan hiburan dan berbagai lomba. Semoga ini merupakan awal bagi kita untuk lebih memerhatikan lingkungan, karena ini juga sebagian dari tugas pokok kami di pusat budi daya dan konservasi laut di Kepulauan Seribu,” ucap Darjamuni, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta.
FBJ 2019 juga bercita-cita meninggalkan warisan berupa kelestarian lingkungan yang berkelanjutan, budaya masyarakat yang ramah lingkungan, dan masyarakat yang sadar wisata. Konsep ‘Love Our Ocean’ mengkampanyekan gerakan dengan jargon ASIK (Anti Sampah Plastik), yakni Generasi ASIK Goes to Pulau Seribu. Konsep ini merupakan sebuah ajakan untuk mencintai laut melalui kegiatan pelestarian laut. Pada acara ini juga diadakan kegiatan aksi bersih pantai dan aksi bersih dalam laut dengan slogan ASIK tersebut.
Acara yang bersinergi dengan Jakarta Tourism Forum bersama pemangku kepentingan lainnya ini juga dimeriahkan oleh kegiatan Oceanic Folk Festival (OFF) yang mempertemukan kebudayaan bahari masyarakat internasional dari Afrika, Amerika Latin, dan Asia-Pasifik dengan kebudayaan di Jakarta. Selain itu, ditampilkan juga kesenian Betawi, seperti Wayang Kulit Betawi dan Tanjidor Brass Band, serta digelar Bazar UKM di Pulau Tidung, Pulau Pramuka, dan Pulau Pari/Lancang.
BACA JUGA: Cek Berita AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.