Ceknricek.com — Anggota DPR RI, Arteria Dahlan, menjadi sorotan publik di dunia maya. Warganet ramai-ramai mengecam Politisi PDIP tersebut setelah melihat penampilannya di acara ‘Mata Najwa’, Rabu (9/10) malam. Dalam program dengan topik Perppu KPK itu, Arteria dinilai berlaku tidak sopan kepada lawan bicaranya.
Arteria berulang kali menyela, menuding dan membentak pembicara lain yang sedang memberikan pemaparan. Bahkan, ia menyebut guru besar Universitas Indonesia, Profesor Emil Salim, sebagai orang yang sesat.
Dalam tayangan video yang diunggah di YouTube, Kamis (10/10), Arteria terus menyela Profesor Emil Salim. “Yang menjadi persoalan, soal pemilihan ini harus bebas dari korupsi, ada buku, Bung, ada informasi,” ucap Emil Salim yang langsung dipotong Arteria. “Iyalah, jangan, saya nanya saya terpilih bebas korupsi saya yakin. Prof waktu jadi menteri juga melalui proses politik, Pak, jadi ajarin kami yang muda dengan baik,” ucap Arteria dengan nada membentak.
“Sebentar Anda sebagai anggota DPR juga harus memberi contoh yang baik ke rakyat,” sela Najwa Sihab yang disambut tepuk tangan dan teriakan penonton. “Ini suporter apa ini,” tanya Arteria dengan nada kesal.
Sambil menggebrak meja, Emil Salim pun membalas “tunggu, dengarkan dulu,” ujarnya.
“Yang jadi masalah kita adalah, berdasarkan laporan dan salah satu buku, demokrasi fosil dan seluruh penangkapan KPK adalah rata-rata politisi yang dipilih. Persoalanya adalah, pemilihan kita ini belum tentu kredibel, itu jadi masalah. Apakah dipilih secara betul, berapa ongkos yang sudah dikeluarkan,” ujar Emil.
Arteria Dahlan sontak bangkit dari tempat duduk dan menunjuk-nunjukkan jarinya ke arah Prof. Salim.
Tak ingin perdebatan memanas, Najwa Shihab pun langsung memberhentikan diskusi tersebut. “Jangan kemana-mana kita akan kembali setelah pariwara,” ujar Najwa.
Sangat Tidak Sopan
Tak terima melihat wakil rakyat berperilaku seperti itu, warganet meluapkan kemarahannya lewat media sosial Twitter. Bahkan, topik Arteria Dahlan memuncaki trending topic Twitter pada Kamis (10/10) pagi.
“Betapa rendahnya adab kader PDIP Arteria Dahlan ini. Bahkan kepada orang tua yang dihormati Presiden Jokowi, dia maki-maki secara kalap begini. Wahai pendukung Jokowi, lihat perilaku biadab ini,” ujar akun @PartaiSocmed.
“Ntah apa yang merasuki si Arteria Dahlan ini,” tulis @Daeng_Info.
“Enak banget nyebut prof Emil Salim Sesat, motong pembicaraan dengan nada tinggi sambil nunjuk-nunjuk. Nonton #Matanajwa malam ini jadi membuat darah mendidih,” ujar akun @Akurommy.
Akun Goenawan Mohammad juga mengomentari hal serupa. “Sikap Arteria Dahlan Anggota DPR RI (PDIP) sangat tidak sopan, Prof Emil Salim orang yang dua kali lebih tua dan riwayat pengabdianya jauh lebih panjang. Arteria bikin nama DPR kian buruk.”
Akun @agusmagelangan menulis, “anggota DPR seperti Arteria Dahlan ini menjadi bukti bahwa DPR bukan hanya krisis daftar hadir saat sidang, tapi juga krisis moral dan krisis adab,” katanya.
Baca Juga: KPK Masih Sangat Dipercaya, Mayoritas Rakyat Setuju Presiden Keluarkan Perppu
Warganet lainnya, @sheknowshoney bahkan berdoa agar anaknya saat dewasa tak berprilaku seperti Arteria. “Nak, kenali manusia-manusia seperti Arteria Dahlan, agar kelak dewasa engkau tak berperilaku seperti dia. Doa ibu selalu semoga engkau dijauhkan dari sifat tak mau mendengarkan lawan bicara,” tulisnya.
Tak kalah keras, akun @air_arif bahkan meminta agar DPR dibubarkan saja. “Mendengar omongan Arteria Dahlan, anggota DPR dari PDIP yang membabi buta mendukung pelemahan KPK dengan melecehkan Prof @emilsalim2010 dan narasumber lain di @MataNajwa, semakin jelas siapa yang harusnya diawasi dan dibubarkan: DPR!!! Shame on you #arteriadahlan,” cicitnya.
Tidak Emosi
Secara terpisah Arteria Dahlan mengaku tidak masalah dengan kecaman warganet atas sikapnya saat berdebat dengan Ekonom Emil Salim. Kepada Republika.co, Arteria menuding bahwa debat tersebut sudah didesain seolah untuk menyudutkan DPR.
Arteria menyayangkan, dalam program tersebut Emil Salim yang menurut dia hanya dimanfaatkan untuk menyampaikan hal-hal yang di luar kapasitasnya. “Tidak emosi. Saya hanya sayangkan seorang tokoh senior yang saya hormati, dimanfaatkan untuk mengutarakan hal-hal yang sebenarnya di luar kapasitas beliau,” ujarnya.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.