Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Berita»KESEHATAN

Atasi Gangguan Kesehatan Mental Emosional Dengan Terapi Depresi

KESEHATAN November 22, 20192 Mins Read

Ceknricek.com — Depresi dan ansietas (kecemasan) merupakan gangguan kesehatan mental emosional yang sering masyarakat dengar atau ditemui langsung di lingkungan pertemanan bahkan sekitar keluarga. 

Di Indonesia pada kenyataannya prevalensi diagnosis depresi sebesar 6,1 persen dan sebanyak 91 persen nyaris tidak diobati, karena berbagai macam alasan. Tentunya gangguan depresi yang tidak ditangani dapat menyebabkan bunuh diri. Hampir 800 ribu orang di seluruh dunia meninggal karena bunuh diri setiap tahun. 

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) memberikan pernyataan bahwa gangguan depresi berada pada urutan keempat penyakit di dunia. Prevalensi gangguan depresi pada populasi dunia adalah 3-8 persen dengan 50 persen kasus terjadi pada usia produktif 20-50 tahun.

“Siapa saja bisa mengalami depresi yang berujung stres. Bahkan, reaksinya terhadap seseorang bisa sangat berlainan. Bisa saja kondisi yang dialami bisa membuat dia semakin mampu melakukan tugas kehidupan sehari-hari bahkan mencapai sesuatu yang dia harapkan,” kata dr. Andri, Sp.KJ, FACLP dalam acara Talkshow dan konferensi pers peluncuran Duloxta di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Jumat (22/11) pagi. 

Foto: Ashar/Ceknricek.com

Menurut dokter psikiater dari RS Omni Hospital BSD itu, di era zaman digital yang dituntut harus serba cepat, membuat kondisi sistem saraf pusat harus bisa menyesuaikan. Akibatnya orang tersebut gampang mengalami gangguan cemas bahkan dapat membuat konsentrasi jadi menurun. 

Baca Juga: Cara Delevingne Beberkan Masalah Depresinya

“Kalau menurut saya ini akibat dari era digita, dimana semua dituntut serba cepat. Apakah yang multitasking tidak mengalami depresi? Penelitian menemukan multitasking justru gampang mengalami gangguan cemas dan bahkan gejalanya susah tidur dan susah konsentrasi,” ucap dr. Andri.

Foto: Ashar/Ceknricek.com

Ahli psikosomatik ini ingin mengedukasi masyarakat untuk pengetahuan dan kesadaran mengenai betapa pentingnya terapi depresi atau kesehatan mental untuk mencegah bunuh diri. Bagi dia, orang yang menderita depresi belum tentu bisa sembuh 100 persen bila tidak melakukan terapi secara rutin. 

“Di dalam penelitian beberapa tahun lalu di dalam jurnal dokter keluarga dikatakan memang orang yang mengalami depresi sembuh itu bisa 50 persen. Karena ini merupakan kondisi kronis yang bisa terulang. Terapi bisa menghilangkan gejala dan mencegah kambuhan. Perlu dibantu juga dari support system seperti keluarga dan lingkungan sekitar dia,” ujar dr. Andri. 

BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

#depresi kesehatan mental terapi
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Sido Muncul Bantu Operasi Gratis Sumbing Bibir dan Langit-langit

Meal Replacement iSlim Luncurkan Tiga Varian Rasa Buah

Cara Tepat Jaga Imunitas di Musim Hujan

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.