Ceknricek.com — India mengevakuasi hampir 800 ribu orang di wilayah timurnya karena siklon Fani yang diprediksi berkecepatan 200 km per jam serta hujan deras. The Indian weather service memprediksi siklon dahsyat Fani akan terjadi pada Jumat (3/5) waktu setempat.
Dilansir dari AFP, Kamis (2/5), siklon itu akan melewati negara bagian Odisha dan melaju ke utara-timur laut menuju Bangladesh melalui jalur yang dihuni lebih dari 100 juta orang.
Ketika melaju ke negara bagian Bengal Barat, siklon itu akan melemah secara bertahap menjadi siklon dengan kecepatan angin 90-100 km per jam dan hembusan 115 km per jam sebelum memasuki Bangladesh sebagai badai siklon pada Sabtu malam dengan angin 60-70 km per jam.
Nelayan mengevakuasi kapal jelang siklon Fani (Foto: Dibyangshu SARKAR / AFP)
Departemen Meteorologi India memprediksi terjadi gelombang setinggi 1,5 meter. Sejumlah daerah diperkirakan terendam air.
Seorang pejabat departemen bantuan negara mengatakan kepada AFP bahwa 780.000 orang dipindahkan ke tempat-tempat yang lebih aman dalam semalam dari setidaknya 13 distrik di Odisha, tempat tinggal bagi 46 juta orang, yang akan menanggung beban paling besar dari badai itu.
“Kami mengharapkan lebih dari satu juta orang untuk keluar dari zona bahaya dalam 12 jam ke depan,” kata Bishnupada Sethi, Komisaris Bantuan Khusus Odisha.
Sekitar 3.000 tempat perlindungan di sekolah dan gedung pemerintah telah didirikan untuk menampung lebih dari satu juta orang. Lebih dari 100.000 paket makanan kering siap dijatuhkan jika diperlukan.
Pada hari Kamis, badai yang menurut laporan adalah yang terbesar yang melanda India timur dalam hampir dua dekade, sedang terjadi di Teluk Benggala dan bergerak dengan menakutkan menuju daratan. Diprediksi mampu mengemas kecepatan angin berkelanjutan 180-190 km per jam dan hembusan hingga 200 km per jam, setara kekuatannya untuk badai kategori 3 hingga 4.
Indian Railways menyebut lebih dari 100 perjalanan kereta telah dibatalkan dalam 48 jam terakhir. Tiga kereta khusus berlari dari Puri untuk mengevakuasi peziarah dan wisatawan.
Penerbangan juga telah dibatalkan masuk dan keluar dari ibukota Odisha Bhubaneswar selama 24 jam mulai tengah malam. Pihak berwenang telah meminta wisatawan untuk meninggalkan daerah pantai dan menghindari perjalanan yang tidak perlu. Bus khusus telah dikerahkan di Puri dan kota-kota lain.
Manajemen satu hotel di Puri dikunjungi oleh AFP ketika hujan deras turun di luar telah diperintahkan untuk mengosongkan semua 175 kamar. Piihak berwenang juga membuat pengumuman meminta penduduk untuk meninggalkan rumah mereka.
Nelayan telah disarankan untuk tidak keluar dan Angkatan Laut India juga telah disiagakan. Produsen minyak dan gas terbesar India, ONGC telah mengevakuasi hampir 500 karyawan dari instalasi lepas pantai dan memindahkan rig pengeboran ke lokasi yang lebih aman sebagaimana dilaporkan Press Trust of India.
“Hujan deras diperkirakan terjadi di semua distrik pantai di tengah kekhawatiran banjir bandang. Kami semua siap menghadapi tantangan,” kata Sethi.