Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu
  • Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia
  • Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin
  • Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara
  • Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Belajar Demokrasi

Opini March 24, 20234 Mins Read

Sketsa Serba-Serbi Sholat Subuh (2)

Ceknricek.com–BAGI kaum muslim, shalat subuh di masjid, tentu, pertama-tama dan yang utama, lantaran untuk menjalankan perintah Allah. Sebagai pembuktian kita benar-benar tunduk dan patuh kepada perintah Allah. Sebuah upaya untuk mencari keridhaan dari Sang Pencipta.

Di luar hal tersebut, sholat subuh juga rupanya memberikan pelajaran lain kepada kita: esensi demokrasi. Sholat subuh mengingatkan kita, dalam hidup, banyak warna. Plural. Jamak. Bukan warna tunggal. Dan kita diajari agar wajib menghargai perbedaan-perbedaan itu dengan ikhlas.

Islam pada hakekatnya, dimanapun dan kapanpun, cuma satu. Sumbernya sama: Al Quran dan Hadis. Semua harus berpegang dan berpdoman kepada Al Quran dan Hadis. Bukan yang lain. Kendati begitu, dalam pelaksanaannya,  terdapat berbagai tafsir yang menyebabkan implementasinya juga dapat berbeda-beda. Sepanjang tidak menyimpang dari kerangka inti ajaran agama Islam, perbedaan itu tentu bukan hal yang tabu.   Bukan sesuatu yang perlu dihadapi dengan kebencian.

Setidaknya dalam pelaksanaan sholat subuh perbedaan itu terlihat jelas.  Dimulai dari perbedaan “klasik “ pelaksanaan shalat subuh: qunut.

Sudah jamak dalam sholat  subuh, ada yang memakai qunut dan ada yang tidak memakainya. Do’a Qunut adalah sebuah amalan sunnah yang dibaca pada rakaat kedua saat shalat subuh.  Pada perbedaan soal ini, dapat terjadi jemaah yang berpaham  tidak  membaca qunut, sholat  subuh di masjid yang menerapkan qunut. 

Dari pengamatan saya, ada dua sikap yang diperlihat oleh jemaah yang biasa tidak memakai qunut di masjid yang menerapkan qunut. Pertama, mereka lantaran toleransi dan menghormati jamaah di masjid itu, walaupun berpaham  tidak membaca qunut, mereka ikut menadahkan tangan dan mengikuti pembacaan qunut. Sedangkan yang kedua, karena berpandangan tidak membaca qunut merupakan bagian dari hak-hak masing-masing, mengambil sikap diam saja, dengan  kedua tangan tetap di bawah. Setelah  masuk sujud, mereka kembali bergabung.

Buat yang biasa memakai qunut pun masih terbagi dua. Ada yang biasa memakai bacaan qunut pendek, lima kalimat, namun ada juga yang memakai bacaan qunut panjang. Umumnya apabila yang biasa menerapkan bacaan qunut pendek, kalau kebetulan berada di masjid yang menerapkan qunut dengan bacaan panjang, mereka ikut dalam jamaah dengan bacaan qunut panjang, Sebaliknya juga begitu. Mereka yang biasa melakukan qunut panjang, shalat di masjid yang memakai qunut pendek, juga ikut saja.

Disini shalat subuh sudah mengajarkan kita untuk belajar memahami  adanya perbedaan dan toleransi terhadap adanya perbedaan itu. Sejak sholat subuh kita sudah dididik perbedaan merupakan sesuatu yang wajar. Sesuatu yang biasa saja. Kita pun diajarkan untuk toleransi terhadap perbedaan itu. Bukan menjadikan sumber permusuhan.

Selain soal qunut, dari pengalaman saya, masih ada perbedaan-perbedaan lain dalam sholat subuh. Ada yang setelah sholat subuh lantas zikir, dilanjutkan dengan membaca doa bersama. Zikir dan doa bersama dipimpin imam dan jemaat tinggal “mengaminkan” saja. Barulah sehabis doa bersama sholat subuh selesai.

Tak semua jemaah sepaham setelah zikir ada doa bersama. Sebagian jamaah berpandangan, sesudah sholat wajib tak ada lagi kewajiban  melafalkan doa bersama. Jadi, mereka tidak ikut doa bersama. Mereka dapat langsung pulang, atau mereka masing-masing melanjutkan doa sendiri-sendiri saja.   

Selesai sholat pun masih tetap ada perbedaan. Sebagian jamaah selesai sholat saling bersalaman dengan satu dua atau tiga jemaah di sisi kanan kirinya. Sebagian besar jamaah memandang  “tradisi”  salaman ini bagian dari silaturahmi dan merupakan hubungan antara manusia.

Kendati begitu, jangan kaget, ketika kita mengulurkan tangan untuk bersalaman,  ada jamaah yang tidak berkenan alias menolak bersalaman. Kalaupun mereka mau juga bersalaman, lebih karena keterpaksaan saja. Bagi mereka tidak ada ketentuannya setelah sholat harus bersalaman.  Jadi usai sholat mereka menganggap tidak perlu ada proses bersalam-salaman.

Sepanjang pengamatan  saya, perbedaan -perbedaan dalam pelaksanaan shalat subuh dan segera setelahnya, dipandang sebagai perbedaan biasa yang masih dalam batas-batas ruang lingkup ajaran agama. Bukan sesuatu yang aneh. Bukan sesuatu yang sesat. Oleh lantaran itu kaum jamaah sholat subuh saling  memahami, menghormati dan bertoleransi. Hubungan sosialnya pun tetap harmonis.

Dalam hal ini tidak ada yang merasa lebih hebat dari yang lain. Tidak ada yang saling menuding dan menyalah-nyalahkan. Apalagi sampai mengkafir-kafirkan satu dengan lain.

Di luar niat kita sholat subuh sebagai pelaksana bakti kita kepada Sang Yang Maha Esa Tuhan Semesta Alam, sholat subuh rupanya juga memberikan pembelajaran mengenai perlunya menerapkan esensi demokrasi. Hidup perlu menghargai perbedaan. Kita diingatkan, jangankan dengan umat lain, sesama muslim saja walaupun sumber sama-sama Al Quran dan hadis, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa perbedaan. Apalagi dengan yang jelas-jelas berbeda agama. Sudah pasti mengandung perbedaan-perbedaan mendasar. Kita sejak sholat subuh mula sudah diajarkan dan dibiasakan untuk menghadapi pelbagai perbedaan. Kita sudah dikondisikan perbedaan bukanlah berarti permusuhan. Kita sudah biasakan untuk saling menghormati. Saling toleransi.

Betapa hebatnya sholat subuh di masjid. 

T a b i k.**

 #Wina Armada Sukardi, wartawan dan advokat senior, dan anggota Dewan Pakar Pengurus Pusat Muhammadiyah. Tulisan ini merupakan reportase dan  opini pribadi dan tidak mewakili organisasi. 

#Demokrasi #pelajaran #sholatsubuh
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Seratus Tahun Mahathir

Tempat Jatuh Lagi Dikenang….

Siwak Sikat Bau Mulut

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu

Ahmad Dhani buka suara soal masa lalunya dengan Maia Estianty.

Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia

July 11, 2025

Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin

July 11, 2025

Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara

July 11, 2025

Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’

July 11, 2025

G-Dragon Batalkan Jadwal Konser Übermensch di Bangkok

July 11, 2025

Indra Sjafri Resmi Jadi Plt Direktur Teknik PSSI

July 11, 2025

Astra Masih Merajai Industri Otomotif di Semester Pertama 2025

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.