Ceknricek — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau lokasi pembangunan Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (4/4). Bendungan ini merupakan satu dari 49 bendungan baru yang dibangun Kementerian PUPR pada 2015-2019 untuk mewujudkan ketahanan air dan pangan nasional.
Penandatanganan kontrak pembangunan Bendungan Pidekso telah dilakukan sejak Februari 2015, tetapi pekerjaan fisiknya baru dimulai Maret 2018 karena kendala pengadaan lahan.
“Saat ini progresnya sudah menggembirakan, sudah sekitar 49 persen dan ditargetkan selesai pada tahun 2021,” ujar Basuki di lokasi pembangunan Bendungan Pidekso.
Sumber : Kementerian PUPR
Bendungan yang berada di hulu Sungai Bengawan Solo ini dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Ditjen Sumber Daya Air.
Basuki mengatakan, saat ini progres pembebasan lahan untuk bendungan dari total 1634 bidang yang dibutuhkan sudah 1333 bidang yang tuntas dibebaskan. Pembebasan lahannya menggunakan dana talangan sebesar Rp416 miliar serta sisanya dengan dana Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Bendungan multifungsi ini direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 1.500 hektar. Air irigasi akan meningkatkan Intensitas tanam dari 133% (2000 Ha) ke 240% (3600 Ha). Bendungan ini juga sebagai sumber air baku 300 liter/detik untuk Wonogiri, Sukoharjo, Solo dan sekitarnya. Sudah siap untuk kita pasang pipanya.
Selain itu, bendungan ini juga bermanfaat untuk pengendali banjir dan sebagai lahan konservasi serta pariwisata sehingga dapat membantu kesejahteraan masyarakat sekitar. Daya tampung Bendungan Pidekso sebesar 25 juta meter kubik, dengan ketinggian 44 meter dari dasar sungai.
Sumber : Kementerian PUPR
Menteri Basuki meminta bendungan yang menelan anggaran APBN sebesar Rp436 miliar tersebut dapat diselesaikan dengan kualitas yang sebaik mungkin. Selaku kontraktor pelaksana adalah PT. PP (Pembangunan Perumahan). Menteri Basuki mengapresiasi kerja dari PT PP yang dinilainya selalu rapi dan baik hasilnya. Ia juga berpesan kepada seluruh pegawai Kementerian PUPR dan para mitra kerja untuk terus menjaga kredibilitas dengan jujur dalam bekerja, kompak, dan mengedepankan keselamatan kerja.
Pada tahun 2019 ini Kementerian PUPR melalui BBWS Bengawan Solo juga akan menyelesaikan tiga bendungan, Bendungan Gondang, Gongseng, dan Bendo. Pembangunan bendungan diperlukan untuk mendukung ketahanan air dan pangan. Secara nasional dari lahan irigasi seluas 7,3 juta hektare, baru 11% yang dilayani bendungan. Sisanya mengandalkan air dari hujan atau sawah tadah hujan.