Ceknricek.com – Musik yang merupakan salah satu sarana hiburan kita, memiliki peran penting dalam setiap kondisi, tidak jarang saat kita galau, sedih, senang, bahagia, gembira seakan akan musik masuk dalam apa yang kita rasakan pada saat itu, banyaknya jenis atau musik yang ada membuat kita dapat menentukan selera yang kita inginkan.
Salah satu nya aliran musik Hiphop yang sering kita dengar, Hip-Hop yang merupakan sebuah gerakan kebudayaan yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970’an yang dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Hip Hop merupakan perpaduan yang sangat dinamis antara elemen-elemen yang terdiri dari MCing (lebih dikenal rapping), DJing, Breakdance, dan Graffiti. Belakangan ini elemen Hip Hop juga diwarnai oleh beatboxing, fashion, bahasa slang, dan gaya hidup lainnya.
Awalnya pertumbuhan Hip Hop dimulai dari The Bronx di kota New York dan terus berkembang dengan pesat hingga keseluruh dunia. Hip hop pertama kali diperkenalkan oleh seorang Afro-Amerika, Grandmaster Flash dan The Furious Five. Awalnya musik Hip Hop hanya diisi dengan musik dari Disk Jockey dengan membuat fariasi dari putaran disk hingga menghasilkan bunyi-bunyi yang unik. “Rapping” kemudian hadir untuk mengisi vokal dari bunyi-bunyi tersebut
Perkembangan musik di indonesia begitu pesat, membuat genre musik hiphop ulai di gemari oleh masyarakat Indonesia, dari kalangan anak muda, remaja hingga orang tua. Bermula dari iwa k yang terinspirasi dari Almarhum Farid Hardja & Benyamin.S dengan lagunya yang berrima dan di baca sedikit cepat lalu iwa k memperkenalkan hiphop di indonesia yang kemudian disusul oleh denada namun kini denada sudah beralih ke dangdut, walaupun demikian perjalanan hiphop di indonesia masih belum berhenti. Munculah sindikat yang lagunya menjadi soundtrack serial sun go kong di televisi. Belanjut ke tahun berikutnya lahirlah neo yang terkenal dengan singgelnya borju. Kemudian group-group musik hiphop mulai semakin berkembang mulai dari saykoji yang dulu bukan apa-apa namun kini karyanya menjadi top di tahun 2009-2010, dan masih banyak lagi raper raper yang mewarnai tanah air dari tahun ke tahun.
Kini musik yang ada bukan lagi sekedar musik, banyak pesan yang bisa kita ambil, bahkan musik juga bisa jadi sarana untuk meng kampanyekan untuk mempertahankan budaya, salah satu nya Kojek.
Muhammad Abrullah atau dikenal juga dengan nama Kojek merupakan rapper yang membuat lagu hiphop menggunakan bahasa Betawi, kariernya mulai berkembang setelah menjuarai sebuah ajang musik rap di Pekan Raya Jakarta yang diadakan di Kemayoran.
Setelah itu, Kojek merilis sebuah lagu berjudul Lo Kate Jakarte untuk memperingati hari jadi Jakarta pada tahun 2011. Kemudian merilis album yang berjudul Betawi Punya Rapper pada tahun 2012. “Salah satu yang saya pegang adalah, lo boleh suka sama musik luar, tapi budaya lo tetap harus ada di hati,” ujar Kojek di Bentara Budaya Jakarta, kemarin. Sumber metrotvnews.com
Kojek menceritakan bahwa pada awalnya ia tak diberi izin oleh almarhum ayahnya untuk menekuni musik rap. Ayahnya berharap ia bisa melestarikan budaya Betawi. Namun, rap Betawi khas Kojek kemudian diterima oleh sang ayah.
“Style gue modern tapi saya Betawi. Saya orang kampung, saya orang Betawi, tapi saya bangga. Jadi Betawi itu harusnya bangga, karena Betawi landasan agamanya kuat. Jadi orangnya harusnya ga gampang terombang-ambing,” jelasnya. Sumber metrotvnews.com
“Kenapa gua pilih rap, soalnya itu budaya Amerika yang cukup digemari anak – anak muda lah. Terus gua mikir, kenapa enggak digabungin sama Indonesia spesifiknya Betawi. Jadi saat mereka denger lagu gua, secara enggak langsung musik gambang kromong juga masih di denger anak muda,” jelas Kojek saat di hubungi Okezone (22/6/2018).
Diakui oleh Kojek, bukan hal yang mudah memang mempertahankan eksistensi bermusik yang telah dibangun sejak tahun 2007 saat menjuarai sebuah lomba rap kala itu. Alih – alih merasa ciut, pria kelahiran Jakarta ini membuktikan prestasi bahwa sampai saat ini musik rap Betawi masih bisa diterima masyarakat.
“Banyak yang bilang idealisme lu terlalu tinggi, orang Betawi juga bilang apaan sih Betawi diginiin. Tapi gua justru mau semangat, terserah orang mau bilang apa, ini yang gua lakuin buat budaya gua,” katanya. Sumber okezone
hal positif seperti ini memang harus kita lanjutkan, kita boleh gaul, boleh bergaya ke barat barat an tapi tetap budaya kita harus yang utama.
Image SOurce: KojekRapBetawi