Ceknricek.com — Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan sebuah video hoax yang viral terkait dengan produk pangan Nata de Coco. Dalam video tersebut, si pembuat video mengungkapkan lembaran tipis nata de coco terbuat dari plastik.
Diperlihatkan juga cairan yang ada di dalam makanan tersebut, itulah yang membuat banyak orang percaya bahwa sisa lembaran nata de coco disebut-sebut mirip plastik karena warnanya yang mengkilap.
Direktur Pengawasan Pangan Olahan Resiko Rendah dan Sedang BPOM RI, Ema Setyawati S.Si, Apt.ME; menegaskan, nata de coco murni masuk ke dalam golongan pangan. Dalam prosesnya, nata de coco merupakan fermentasi dari air kelapa kemudian berubah menjadi selulosa murni, sebagai produk kegiatan mikroba Acetobacter xylinum.
“Nata de coco merupakan minuman asalnya dari kelapa murni. Nata de coco betul-betul makanan, bukan plastik,” kata Ema Setyawati dari keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (17/12).
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) sangat menyayangkan pemberitaan video yang tidak bertanggung jawab. Susana sebagai Ketua Komite Regulasi Teknis Pangan GAPMMI mengungkapkan perlunya edukasi yang baik bagi masyarakat.
Baca Juga: 4 Manfaat Air Kelapa Untuk Kecantikan Tubuh
“GAPMMI merasa perlu diperkuat edukasi ke masyarakat dan mengajak masyarkat Indonesia lebih dewasa. GAPMMI menghimbau apabila menerima informasi yang meragukan, agar dapat menghubungi pihak yang berwenang sebelum beropini dan mengunggahnya ke media sosial,” tuturnya.
Dia juga mengatakan pemerintah perlu lebih tegas menindak bagi pembuat konten dan menyebarkan video hoaks karena dapat meresahkan dan mengganggu masyarakat.
dr. Dian Permatasari, M.Gizi, SpGK Ahli Gizi menjelaskan manfaat dari nata de coco. Serat selulosa dari nata de coco sangatlah unik, kemurniannya jauh lebih tinggi sehingga bisa memenuhi serat pangan tidak larut.
Produk pangan ini baik untuk tubuh, seratnya akan bertahan lama di lambung sehingga dapat membuat rasa kenyang lebih lama dan sangat cocok untuk diet.
“Serat dapat menjaga kestabilan kadar gula darah yang bermanfaat bagi penderita diabetes. Serat selulosa tidak dapat dicerna, sehingga akan terjadi proses fermentasi di kolon atau usus besar yang akan menghasilkan bakteri baik untuk saluran cerna,” ucap dr. Dian.
“Dengan adanya proses fermentasi itu pula, akan menghasilkan laktat yang berguna untuk meningkatkan fungsi imun. Selain itu, hal ini juga dapat menghambat pertumbuhan sel tumor di saluran cerna,” tambahnya.
BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini