Ceknricek.com — Ini era ketika artificial intelligence sudah bisa menjadi penulis. Ini zaman saat pencarian informasi soal apapun, termasuk data diri dan karya seorang penulis, sudah dapat dilakukan melalui Google Search.
Lalu apa lagi pentingnya membuat buku direktori penulis Indonesia? Bukankah selengkap apapun buku direktori penulis itu disusun, ia tetap tak pernah benar benar lengkap. Siapa penulis dan siapa bukan penulis itu tak benar benar bisa diberikan batas tegas.
Pertanyaan ini mengemuka ketika merespon permintaan teman- teman penulis mengenai perlunya buku direktori.
Saya tak hanya mendengar pandangan penulis senior soal isu itu. Saya pun bertanya kepada aplikasi Artificial Intelligence, BARD, yang dimiliki oleh Google.
Ini jawaban BARD.
“Buku direktori penulis masih penting, walau banyak hal bisa dicari di Google. Berikut beberapa alasannya.
Pertama: akurat dan terpercaya. Buku direktori penulis disusun oleh tim ahli yang telah melakukan penelitian menyeluruh. Hal ini membuat informasi yang tercantum di dalamnya lebih akurat dan terpercaya dibandingkan dengan hasil pencarian di Google.
Kedua: mencakup informasi yang lebih lengkap. Buku direktori penulis biasanya mencakup informasi yang lebih lengkap tentang penulis, seperti profil, karya, dan penghargaan.
Hal ini membuat buku direktori penulis lebih membantu untuk mencari informasi tentang penulis tertentu.
Ketiga: mudah digunakan. Buku direktori penulis biasanya dirancang dengan tampilan yang mudah digunakan dan dinavigasi.
Hal ini membuat buku direktori penulis lebih nyaman digunakan dibandingkan dengan hasil pencarian di Google.
-000-
Maka Satrio Arismunandar, bersama teamwork, ditugaskan menyusun buku direktori penulis. Konsepnya ini buku tumbuh yang selalu siap diperbaharui.
Ketidak lengkapan di awal bisa ditoleransi karena buku ini akan terus dilengkapi. Tapi bagaimana cara menyusun direktori begitu banyak penulis? Apa pula itu penulis? Bagaimana menyaring mereka? Siapa yang layak masuk dan tidak masuk?
Beberapa kriteria digunakan. Mereka yang sudah melahirkan lima buku atau lebih pastilah tergolong penulis yang serius. Mereka layak menjadi pilihan pertama.
Semua anggota resmi Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena juga pastilah layak disebut penulis, walau belum menulis sebanyak lima buku atau lebih. Apalagi mereka sudah lebih dahulu disaring berlapis sebelum mendapatkan kartu anggota.
Di luar dua kriteria itu, dapat terus diperbaharui dan dimasukkan ke dalam buku direktori siapapun yang sudah menulis buku.
-000-
Adakah contoh buku direktori penulis yang cukup fenomenal untuk dijadikan referensi?
Dapat dikutip tiga buku saja untuk perbandingan. Pertama adalah International Who’s Who of Authors and Writers 2024 (edisi ke 39). Buku ini memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan buku direktori penulis lainnya, antara lain:
Cakupan yang luas: buku ini mencakup penulis dari seluruh dunia, lebih dari 100 negara, dari berbagai genre dan latar belakang.
Informasi yang komprehensif: buku ini juga memberikan informasi yang detail tentang penulis, termasuk biografi, karya, dan penghargaan.
Diperbarui secara berkala: Buku ini diperbarui secara rutin untuk memastikan informasi yang akurat dan terkini. Setiap tahun buku direktori ini diterbitkan.
Kedua, buku “Directory of American Poets and Fiction Writers.” Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1960 oleh R.R. Bowker Company.
Konteks penyusunan buku ini adalah untuk menyediakan sumber daya bagi para penulis, penerbit, dan akademisi untuk menemukan informasi tentang penyair dan penulis fiksi Amerika.
Buku ini berisi daftar nama, alamat, dan informasi kontak untuk ribuan penulis Amerika, serta daftar karya mereka.
Banyak pihak menjadi inisiator penyusunan buku ini. Mereka melihat kebutuhan akan sumber daya yang dapat membantu para penulis, penerbit, dan akademisi untuk menemukan informasi tentang penulis Amerika.
Sebuah tim bekerja selama beberapa tahun untuk mengumpulkan data untuk buku ini, dan akhirnya diterbitkan pada tahun 1960.
Buku ini telah mengalami beberapa kali revisi dan pembaruan. Edisi terbaru, edisi ke-24, diterbitkan pada tahun 2023. Edisi ini mencakup lebih dari 15.000 penulis Amerika, dan berisi informasi lebih lanjut tentang karya mereka, termasuk biodata, penghargaan, dan bibliografi.
Ketiga, salah satu buku sejenis direktori penulis yang paling tua yang pernah ditulis: Bibliotheca Graeca. Buku ini bukan seperti direktori penulis yang kita kenal sekarang. Ia Iebih seperti kumpulan biografi banyak penulis.
Bibliotheca Graeca adalah mahakarya Fabricius (1705–28). Buku ini direvisi oleh G.C. Harles, 1790–1812), yang dimulai dari masa pra-Homer hingga 1453.
Buku ini merupakan daftar komprehensif dari semua penulis Yunani kuno, termasuk informasi tentang kehidupan dan karya mereka.
Konteks sosial penulisan Bibliotheca Graeca adalah masa kebangkitan minat terhadap budaya dan sastra Yunani kuno.
Fabricous menulis buku ini untuk membantu para cendekiawan mempelajari karya-karya penulis Yunani kuno.
Bibliotheca Graeca menjadi sumber penting bagi para cendekiawan selama berabad-abad. Buku ini telah dicetak ulang berkali-kali, dan masih digunakan oleh para sarjana hari ini.
Dengan referensi tiga buku direktori di atas, maka terhidanglah buku direktori penulis Indonesia tahun 2023. Masih banyak kelemahan, tak lengkap, tak terlalu ketat kriterianya (1), tapi buku ini tetap diterbitkan sebagai titik tolak untuk terus diperbaharui***
Sept 2023
CATATAN
1. Contoh ketatnya memasukkan penulis dalam buku direktori