Ceknricek.com — Ada pemandangan unik di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2019 di Seoul Korea Selatan, Minggu (14/4). Seluruh petugas mengenakan busana tradisional dari berbagai daerah. Udara dingin tidak menyurutkan semangat politik WNI di Korea Selatan untuk memberi suaranya.
Meski suhu menunjukkan 10 derajat Celsius, para pemilih sudah mengantre di TPS sejak pukul 07.30 pagi waktu setempat, sementara TPS baru dibuka pada pukul 8.00.
Petugas TPS ada yang mengenakan beskap, sorjan lurik dengan Blangkon Jawa, kebaya Bali, hingga baju bodo lengkap dengan aksesorisnya. Tak cuma petugas, para pemilih pun datang dengan pakaian adat daerah masing-masing.
Foto : KBRI Seoul
“Selain untuk menarik perhatian dan mengedukasi masyarakat, penggunaan pakaian adat ini untuk mencerminkan kebhinekaan Indonesia,” ujar Ketua PPLN Seoul Huda Ulin Nuha seperti dikutip rilis KBRI Seoul.
Untuk memastikan kelancaran dan keamanan Pemilu di Korea Selatan, PPLN Seoul bekerja sama dengan aparat polisi setempat, dan melibatkan Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas).
di KBRI Seoul juga dibuat Situation Room untuk memantau secara real time untuk memastikan seluruh aktivitas Pemilu di TPS di berbagai kota di Korea Selatan berjalan dengan baik dan aman.
Untuk diketahui Pemilihan Umum Luar Negeri wilayah Korea Selatan dilaksanakan secara serentak di 13 TPS yang tersebar di kota Seoul, Ansan, Busan, Gimhae, Daegu, dan Incheon. Kotak Suara Keliling pun dilaksanakan di kota Tongyeong dan Samcheonpo.
Jumlah WNI dalam DPTLN Pemilu 2019 di Korea Selatan sebanyak 26.695 orang yang sebagian besar merupakan pekerja migran.