Ceknricek.com–Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia, Marsekal (Purn) Chappy Hakim, menyerahkan 50 buku karyanya kepada Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana (KSAL) Yudo Margono di Wisma Elang Laut, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (6/6/22). Chappy yang juga Kepala Staf Angkatan Udara 2002-2005 itu menghibahkan buku buku tersebut untuk menambah perbendaharaan perpustakaan TNI Angkatan Laut.
Dalam pertemuan itu, KSAL didampingi oleh Mayor Jenderal Widodo Dwi Putranto (Komandan Korps Marinir), Laksamana Muda Abdul Rasyid Kacong (Asrena KSAL) dan Kadisjarah TNI AL Laksamana Pertama TNI Supardi.
Pertemuan berlangsung hangat dan penuh persahabatan antara senior dengan para yuniornya. Beberapa topik penting yang dibicarakan antara lain mengenai tugas-tugas Angkatan Laut sebagai bagian integral TNI sebagai sebuah Angkatan Perang Republik Indonesia yang bersama sama Angkatan Darat dan Angkatan Udara bertugas menjaga kedaulatan dan kehormatan serta martabat bangsa.
Secara sekilas didiskusikan tugas tugas TNI dalam mengamankan wilayah perbatasan negara berkait dengan perkembangan lingkungan strategis dewasa ini. KSAL dalam pembicaraan yang santai tersebut menjelaskan tentang tantangan kedepan yang dihadapi TNI AL seperti juga di AD dan AU dalam hal menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) menghadapi perkembangan keadaan serta kemajuan teknologi yang sangat cepat belakangan ini.
Secara khusus Angkatan Laut Republik Indonesia memang mengemban tugas yang tidak ringan dalam mengamankan wilayah perairan Indonesia yang sangat luas. Termasuk didalamnya gelar kekuatan yang dibutuhkan untuk mengawal keamanan laut sepanjang ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) disamping wilayah perbatasan rawan lainnya seperti kawasan Selat Malaka dan Kepulauan Riau serta Natuna.
Pertemuan diakhiri dengan tukar menukar cendera mata dan penyerahan secara simbolik 50 buku kedirgantaraan untuk perpustakaan TNI AL. Sebagai kenang kenangan, khusus untuk KSAL Laksamana Yudo Margono dipersembahkan sebuah buku tulisan Chappy Hakim di tahun 2011 yang berjudul “Pertahanan Indonesia – Angkatan Perang Negara Kepulauan”. Sementara KSAL menyerahkan plaket dan minatur ponyard (pedang kecil) kebanggaan Angkatan Laut.