Ceknricek.com – Berita bohong alias hoaks kini dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial dan aplikasi pesan singkat. Berita yang tidak benar seringkali membuat keresahan dan ketakutan berlebihan di masyarakat. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merilis daftar yang berisi 10 hoaks paling berdampak di tahun 2018.
Berdasarkan rilis pers Kominfo pada Rabu (19/12), Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu menyampaikan hasil pemantauan pihaknya. Sub Direktorat Pengendalian Konten internet Direktorat Pengendalian Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Kominfo memiliki mesin pengais konten untuk memantau kontek yang tersebar luas di masyarakat.
Berdasarkan hasil pemantauan, berikut adalah 10 konten hoaks yang dinilai paling berdampak pada masyarakat Indonesia di tahun 2018. Urutan disajikan mulai yang memiliki dampak terkecil (dalam list).
10. Telepon dan Pesan WhatsApp Disadap Pemerintah
Awal 2018, beredar hoaks melalui aplikasi pesan singkat yang menginformasikan pemantauan segala aktivitas pengguna ponsel. Informasi itu menyampaikan bahwa pengguna ponsel akan disadap dan dipantau oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Pesan itu membuat masyarakat bertanya-tanya sebagai pengguna jejaring dan media sosial. Kebijakan yang tidak bisa dilacak sumbernya itu meresahkan warganet karena ruang media komunikasi yang dianggap privasi dipantau oleh pemerintah. Tentu saja informasi yang disampaikan itu tidak benar.
9. Makanan yang Terbakar Mengandung Lilin atau Plastik
Sering muncul berita tentang kandungan lilin atau plastik pada makanan atau produk konsumsi seperti biskuit, kerupuk, hingga minuman serbuk. Informasi yang umumnya berupa video tersebut menunjukkan percobaan produk yang mudah terbakar.
Awal 2018, muncul isu zat berbahaya yang terkandung dalam minuman serbuk sachet. Bubuk kopi yang membuat api dari korek semakin membesar dan menyambar. Video tersebut membuat keresahan para konsumen yang berpikir bahwa itu menjadi bukti kandungan lilin atau plastik.
BPOM melalui situs resminya memberikan penjelasan bahwa hal tersebut tidaklah dapat dibenarkan. Pasalnya, semua produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan antar atom karbon) serta mengandung lemak/minyak dengan kadar air rendah, terutama yang berbentuk tipis dan berpori, seperti kerupuk, crackers, dan makanan ringan lainnya pasti akan terbakar/menyala jika disulut dengan api.
8. Kartu Nikah Dengan 4 Foto Istri
Kementerian Agama menerbitkan kartu nikah bagi pasangan suami-istri. Kemudian viral di dunia maya sebuah gambar kartu nikah berwarna kuning yang dilengkapi logo Kemenag. Hal yang menjadi masalah, dalam gambar tersebut terlihat satu kolom suami dan empat kolom istri dan dilengkapi dengan tanggal pernikahan di setiap kolom.
Secara logika hal itu tentu sangat terasa sebagai lelucon, tetapi tidak sedikit yang menganggap kartu itu menunjukkan dilegalkannya poligami. Tentu foto dan informasi tersebut adalah hoaks. Kartu nikah yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam berwarna dasar hijau dengan campuran kuning. Terdapat 2 kolom untuk foto suami dan istri ditambah satu kolom berisi QR Code yang mencantumkan data-data pernikahan pemilik kartu.
7. Penyerangan Tokoh Agama Sebagai Tanda Kebangkitan PKI
Dinamika politik di Indonesia membuat isu kebangkitan PKI makin viral di dunia maya. Pada awal 2018 terjadi pemukulan terhadap seorang kyai, merespon kejadian itu, beberapa oknum menyampaikan bahwa itu merupakan tanda kebangkitan PKI. Isu yang meresahkan masyarakat tersebut nyatanya adalah bohon semata. Pelakunya pun kemudian diketahui merupakan seorang yang mempunyai masalah kejiwaan, tidak ada sangkut-pautnya pada partai komunis yang telah dilarang keras di Indonesia.
6. Telur Palsu
Masyarakat Indonesia juga pernah digegerkan dengan informasi tentang telur palsu yang terbuat dari plastik beredan di pasar-pasar tradisional dan supermarket. Tersebar video-video pembuatan telur palsu yang meresahkan masyarakat. Pasalnya, telur merupakan salah satu bahan makanan yang paling banyak dikonsumsi.
Berita ini pun merugikan peternak ayam dan penjual telur akibat ketakutan masyarakat. Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan Mabes Polri bergerak dan turun langsung ke lapangan guna menyikapi beredarnya berita-berita mengenai telur palsu tersebut. Kenyataannya adalah berita itu tidak benar.
5. Rekaman Black Box Lion Air PK-LQP
Kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 menjadi topik yang sangat ramai diperbincangkan publik nasional. Saat itu banyak pula beredar berbagai informasi baik yang benar dan yang hoaks terkait peristiwa jatuhnya pesawat. Salah satu kunci untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat adalah rekaman dalam kotak hitam.
Beredar video yang disebutkan sebagai rekaman Black Box Lion Air. Video tersebut padahal berisi tanggapan seseorang terkait video MAP detik-detik Lion Air JT610 yang hilang kontak. Video tersebut memunculkan banyak spekulasi di masyarakat. Kenyataanya, Black Box Lion Air yang berisi rekaman suara (Cockpit Voice Recorder) belum ditemukan. Bagian Kotak Hitam yang telah ditemukan adalah Flight Data Recorder yang berisi informasi teknis dari berbagai indikator di pesawat.
4. Konspirasi Imunisasi dan Vaksin
Beredar hoaks tentang vaksin imunisasi yang viral dengan menyebutkan isu konspirasi penyebaran virus dan penyakit melalui vaksin. Dikabarkan vaksin mengandung sel-sel hewan, virus, bakteri, darah, dan nanah.
Jelas berita tersebut merupakan hoaks yang menimbulkan dampak buruk terhadap kepercayaan masyarakat akan imunisasi.
3. Penangkapan Penculik Anak
Orang tua mana yang tidak khawatir dengan kasus penculikan anak? Informasi hoaks juga tersebar terkait penculikan anak. Terdapat informasi yang beredar di sosial media tentang pelaku penculikan anakn yang ditangkap di Jalan Kran Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful Anwar membantah berita tersebut. Orang yang ditangkap bukanlah penculik anak, melainkan petugas parkir yang mengalami gangguan kejiwaan.
2. Gempa Susulan di Palu
Sebuah pesan berantai menyebutkan bahwa Palu dalam keadaan siaga 1 karena akan terjadi gempa susulan. Tersebar bahwa seorang yang bekerja di BMKG ketika selesai memeriksa alat pendeteksi gempa. Pesan tersebut menyebutkan bahwa akan terjadi gempa susulan berkekuatan 8,1 SR dan berpotensi tsunami besar.
Informasi itu hanya isu bohong. Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui akun media sosial mengonfirmasi faktanya tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti.
1. Penaniayaan Ratna Sarumpaet
Pemberitaan penganiayaan Ratna Sarumpaet oleh sekelompok orang pertama kali beredar dalam Facebook tanggal 2 Oktober 2018 di akun Swary Utami Dewi. Unggahan itu disertai tangkapan layar aplikasi pesan WhatsApp yang disertai foto Ratna Sarumpaet.
Konten tersebut kemudian diviralkan melalui Twitter dan diunggah kembali serta dibenarkan beberapa tokoh politik tanpa melakukan verifikasi. Ada pula beberapa tokoh yang melakukan verifikasi langsung pada Ratna Sarumpaet dan mendapatkan informasi serupa. Dengan kata lain, mereka juga dibohongi oleh Ratna Sarumpaet.
Kepolisian menyelidiki detail-detail informasi yang disampaikan. Terungkap bahwa Ratna tidak dirawat di 23 rumah sakit dan tidak pernah melapor ke 28 Polsek di Bandung dalam kurun waktu 28 September sampai dengan 2 Oktober 2018. Saat kejadian yang disebutkan pada 21 September, Ratna diketahui tidak sedang di Bandung. Hasil penyelidikan menunjukkan Ratna datang ke Rumah Sakit Bina Estetika Menteng, Jakarta Pusat, pada 21 September 2018 sekitar pukul 17.00 WIB.
Pada akhirnya, Ratna Sarumpaet menggelar jumpa pers dan mengakui bahwa kejadiaan penganiayaan adalah karangannya belaka. Dia tidak mengalami kejadian penganiayaan dan bengkak yang terjadi pada mukanya merupakan efek dari operasi sedot lemak yang dilakukannya.