Ceknricek.com — Ledakan mengguncang pusat kota Donetsk pada Jumat (18/2/22). Ledakan tersebut berasal dari sebuah mobil di parkiran gedung pemerintah.
Kantor Berita Donetsk melaporkan, mobil itu meledak sekitar pukul 19.00. “Ledakannya sampai terdengar di seluruh kota,” tulis media itu.
Pemerintah Republik Rakyat Donetsk (DPR) mengumumkan dari Pusat Bersama untuk Kontrol dan Koordinasi Rezim Gencatan Senjata bahwa Kementerian Situasi Darurat telah mengirimkan bantuannya ke tempat kejadian.
Pemrintah juga mengingatkan agar warga “tetap tenang, waspada, dan menghindari beraktivitas di sekitar kota.”
Kepala Republik Rakyat Lugansk (LPR) Leonid Pasechnik dan pemimpin Republik Rakyat Donetsk (DPR) Denis Pushilin, mengumumkan evakuasi penduduk karena meningkatnya kekacauan di wilayah tersebut. Rusia telah bersedia menyediakan tempat berlindung untuk orang-orang yang dievakuasi.
Menurut Pushilin berdasarkan informasi yang didapatnya, mengatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan memerintahkan pasukan untuk menyerang wilayah DPR dan LPR dalam waktu dekat.
Situasi di sepanjang jalur kontak di Ukraina timur memburuk pada Kamis pagi. DPR dan LPR melaporkan beberapa penembakan paling intensif oleh angkatan bersenjata Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.
Tidak ada laporan kematian tetapi seorang wanita sipil terluka dan penembakan itu merusak beberapa fasilitas sipil.
Republik Rakyat Lugansk (LPR) adalah negara yang diproklamirkan berdiri di Ukraina timur pada tanggal 27 April 2014, setelah pergerakan Euromaidan berhasil menjatuhkan pemerintahan Viktor Yanukovich.
Sedangkan Republik Rakyat Donetsk (DPR) adalah sebuah negara yang diproklamasikan berdiri di Oblast Donetsk, Ukraina timur, pada 7 April 2014.
Belakangan diinforkasikan bahwa mobil yang meledak di dekat gedung pemerintah di pusat kota Donetsk adalah milik kepala departemen di milisi Republik Rakyat Donetsk, Denis Sinenkov. (Rmol.id)
Baca juga: Rusia Usir Wakil Dubes AS di Moskow
Baca juga: Khawatir Serangan Rusia, Bank Dunia dan IMF Pindahkan Staf dari Ukraina