Ceknricek.com — Galeri Nasional Indonesia (GNI) kembali membuka kunjungan pameran karya seni untuk publik di tengah pandemi Covid-19 mulai Selasa, (4/5/21).
Pembukaan Pameran Tetap Koleksi GNI di Gedung B lantai 2 disertai dengan penyesuaian cara pendaftaran kunjungan, prosedur serta tata tertib selama berada di area GNI dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto, mengatakan, pembukaan kembali pameran GNI dilakukan setelah diadakan revitalisasi interior ruang pameran. Selain itu dilakukan juga rotasi pada enam karya.
“Ini untuk memberikan penyegaran visual Pameran Tetap sehingga pengunjung lebih nyaman selama menikmati karya-karya di dalam ruang pameran,” papar Pustanto dalam siaran tertulis, Jumat (30/4/21).
Pustanto mengungkap pembukaan kali ini juga disertai dengan penyesuaian prosedur kunjungan. Selama bulan puasa tuturnya, kunjungan dibagi menjadi lima sesi, dengan kuota pengunjung sebanyak 20 orang pada setiap sesi yang berdurasi 55 menit.
“Untuk mengantisipasi kerumunan dan mencegah penyebaran Covid-19 sekaligus memastikan jam berkunjung, pengunjung diarahkan untuk melakukan registrasi online sebelum berkunjung melalui laman https://galnas-id.com” kata Pustanto.
GNI imbuh Pustanto juga melengkapi petugas layanan kunjungan dengan alat pendeteksi suhu badan dan alat pelindung diri berupa masker, face shield, serta pembatas transparan untuk membatasi kontak langsung petugas dengan pengunjung.
“Seluruh prosedur ini dirancang sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, rekomendasi dari International Council of Museums (ICOM), serta situasi dan kondisi di Galeri Nasional Indonesia,”tandasnya.
Baca juga: Galeri Nasional Sajikan Koleksi Pameran Tetap Secara Virtual
Baca juga: Jokowi Saksikan Vaksinasi Covid-19 Seniman di Galeri Nasional
Pameran Tetap Koleksi GNI sendiri setidaknya menampilkan 203 karya seni rupa modern dan kontemporer koleksi GNI/koleksi negara mulai era 1800-an hingga era masa kini.
Dalam pameran ini ada karya para perupa kenamaan Indonesia hingga mancanegara. Di antaranya Raden Saleh, Wakidi, S. Sudjojono, Affandi, Basoeki Abdullah, Hendra Gunawan, Agus Djaja, Popo Iskandar, Srihadi Soedarsono, Widayat, Djoko Pekik dan Eddie Hara.
Kemudian Heri Dono, Jim Supangkat, Dede Eri Supria, Tisna Sanjaya, Krisna Murti, Anusapati, Mella Jaarsma, Victor Vasarely, Wassily Kandinsky, Hans Arp, Zao Wou-Ki, Hans Hartung, Sonia Delaunay, dan sebagainya.
Dikurasi oleh Bayu Genia Krishbie dan Teguh Margono (Kurator GNI) pameran tetap GNI dipacak melalui tiga pendekatan kuratorial.
Pertama, MONUMEN INGATAN yang menampilkan karya-karya koleksi GNI yang dikontekstualisasikan dalam perkembangan sejarah nasional.
Kedua, PARIS 1959 JAKARTA 1995 menampilkan karya-karya koleksi internasional GNI yang utamanya bersumber dari dua peristiwa penting yaitu hibah seniman-seniman dunia yang berbasis di Paris pada tahun 1959 melalui Atase Kebudayaan dan Pers Bapak Ilen Surianegara, serta hibah dari seniman peserta Pameran Gerakan Non-Blok tahun 1995 di Jakarta.
Ketiga, KODE /D merupakan pameran tematik yang secara berkala memamerkan sejumlah koleksi dari 20 Tahun Akusisi Karya Seni Rupa oleh GNI dalam rentang tahun 1999-2019.