Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Digitalisasi Aksara Nusantara

Opini November 11, 20203 Mins Read

Ceknricek.com–Dalam era digital, kalau suatu aksara tidak hadir dalam bentuk digital, aksara itu dianggap tidak ada. Kalau pun ada, ia dianggap aksara yang tidak lagi hidup, tidak ada lagi pendukung aktifnya, atau dengan kata lain, aksara mati. Persis seperti aksara Mesir kuno, hierogliph.

Sebenarnya, aksara nusantara tidak ketinggalan dalam memasuki era digital. Ketika saya menciptakan BugisA true type font 25 tahun lalu di Northern Illinois University, dalam proses pergantian DOS ke Windows sebagai sistem operasi komputer, saat itu kita hanya terlambat beberapa bulan dari aksara Thailand tetapi lebih duluan daripada aksara Burma. Bahkan, aksara lontaraq dan belakangan aksara Jawa pun telah terdaftar di Unicode.

Sayangnya, kehadiran aksara nusantara dalam dunia digital tampaknya hanya sampai di situ. Berbagai aksara nusantara lainnya pun telah dibuat fontnya sehingga bisa digunakan untuk menulis di komputer. Kebanyakan digunakan untuk menulis kutipan-kutipan bahasa daerah dalam tulisan-tulisan ilmiah atau tesis yang berbahasa Indonesia. Di koran atau media lainnya, artikel berbahasa daerah tetap saja menggunakan aksara Latin.

Untuk aksara Lontaraq dan aksara Jawa yang sudah terdaftar di Unicode, sedikit lebih baik nasibnya, karena sudah embedded di dalam smartphone yang kita miliki. Karena itu, kita sudah bisa menyetel settingan smartphone kita untuk opsi aksara lontaraq dan Jawa guna menulis pesan di berbagai platform seperti WhatsApp, Line, Messenger, Telegram dsb.

Tapi semua itu masih sporadis sifatnya. Belum ada platform digital tersendiri yang menggunakan aksara nusantara sebagai basisnya. Dan karena itu, dalam kacamata dunia digital, aksara nusantara masih seperti hierogliph, aksara Mesir kuno. Ada, bisa dipelajari dan dituliskan, tapi pada dasarnya sudah mati.

Karena itu, inisiatif PANDI sebagai pengelola domain name di Indonesia untuk “merajut Indonesia” dalam bentuk penetapan domain name tersendiri untuk aksara-aksara nusantara patut disambut dengan gembira. Dua jempol. Dengan begitu, seiring dengan .id sebagai domain name bahasa kebangsaan kita, Bahasa Indonesia, akan hadir juga domain name yang mewakili aksara-aksara nusantara sebagaimana yang bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Untuk aksara Lontaraq, misalnya, akan ada domain name .ᨕᨗᨊ (bacanya .INA, sebagaimana singkatan untuk negara kita dalam dunia internasional).

Tentu saja setiap domain name itu tetap harus didaftarkan ke ICANN, sebagai pengelola domain name dunia. Dan ICANN baru akan menyetujui jika dia yakin bahwa aksara itu benar-benar hidup dan punya pendukung budaya yang aktif.

Untuk itu, ICANN perlu melihat ada website yang berbasis aksara-aksara nusantara yang hidup, karena dihidupkan oleh pendukung budayanya secara aktif. Salah satu cara yang efektif dan relatif cepat adalah mengadakan sayembara pembuatan website untuk masing-masing aksara. Sayembara ini juga berfungsi untuk menguji apakah benar ada pendukung budaya yang aktif bagi masing-masing aksara tersebut.

Sejauh ini PANDI telah bekerjasama dengan Keraton Jogja untuk aksara Jawa, Universitas Udayana untuk aksara Bali, Universitas Pajajaran untuk aksara Sunda, PBNU untuk aksara Arab Pegon yang digunakan di pesantren, dan yang terbaru dengan Yayasan Aksara Lontaraq Nusantara untuk aksara Lontaraq.

Bagi saya, ini kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa kita ada, budaya kita ada, aksara kita ada, alive and kicking. Caranya, ayo ikuti sayembara pembuatan website berbasis aksara nusantara, yang sedang atau segera akan diluncurkan.

Komunitas-komunitas berbasis adat, daerah, kampus, kampung, kelompok, minat, dsb, ayo tunjukkan jati dirimu. Ikuti sayembara ini, dengan menggalang anak-anak muda kreatif dan kearifan lokal budaya kita masing-masing.

Khusus untuk saudara-saudaraku, salessurengku, siribattangku, pendukung budaya aksara Lontaraq, yang ada di Sulawesi, atau di manapun berada, ayo, jangan kita ketinggalan. Mari kita bikin website berbasis aksara Lontaraq yang tampilannya menarik, berguna, dan menginspirasi. ᨕᨙᨓᨀᨚ , ᨑᨙᨓᨀᨚ

Baca juga: Satgas: Kasus Corona Minggu Lalu Turun. Ini Sebabnya

Baca juga: CDG: Vaksin Covid-19 Mungkin Tersedia untuk Seluruh Dunia pada 2023

#aksarakuno #aksaramati #hierogliph digitalisasi
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Rantai Korupsi Tambang Nikel

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

Generasi Beta, Selamat Datang

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.