Ceknricek.com — Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid mengatakan, tidak ada yang aneh dengan kemunculan kerajaan-kerajaan baru di Tanah Air.
“Menurut saya tidak ada yang aneh. Dari waktu ke waktu terus bermunculan. Kalau kita lihat, sejak 1970-an, kerajaan-kerajaan seperti itu bermunculan,” ujar Hilmar kepada Antara di Jakarta, Minggu (19/1).
Kemunculan kerajaan-kerajaan baru tersebut, merupakan bentuk ekspresi dari masyarakat yang mengidentifikasi diri dengan kejayaan masa lalu. “Tidak ada yang aneh. Cara mengekspresikan bermacam-macam,” kata dia.
Baca Juga: Kapolda Jateng: Pengikut Raja Keraton Agung Sejagat Dipungut Puluhan Juta Rupiah
Menurut dia, hal itu baru menjadi masalah jika mengumpulkan massa, menggalang dana, hingga membentuk tentara. Hilmar juga menganggap kemunculan kerajaan-kerajaan baru tersebut sebagai soal kedalaman pengetahuan.
Seberapa jauh yang bersangkutan mempelajari sejarah, diramu menjadi hal baru. “Kalau dari sisi saya, saya tidak menganggap hal itu sebagai masalah kebudayaan. Baru menjadi masalah, ketika memobilisasi massa, mengumpulkan dana atau membentuk tentara.”
Sebagaimana diketahui, fenomena sejumlah kerajaan baru bermunculan di Tanah Air dalam beberapa minggu terakhir, seperti Keraton Djipang di Blora, Keraton Agung Sejagat di Purworejo, hingga Sunda Empire di Jawa Barat.
BACA JUGA: Cek SENI & BUDAYA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.