Ceknricek.com — Sepuluh bulan diborgol pandemi COVID-19 masyarakat tampaknya mulai jenuh dengan segala tetek bengek berkaitan dengan protokol kesehatan seperti kewajiban memakai masker.
Saban kali dalam keseharian, pemandangan orang tidak memakai masker sering dijumpai. Sikap abai tersebut menurut dokter spesialis paru dr Indah Rahmawati, Sp.P perlu ditegur dan diingatkan lagi.
Dalam keterangannya kepada awak media di Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis, (10/12/20) Indah menegaskan pemakaian masker efektif untuk mencegah penularan COVID-19.
“Memakai masker sangat efektif mencegah penularan COVID-19 selama dipakai dengan baik dan benar,” ujarnya.
Indah Rahmawati yang juga anggota Perhimpunan Dokter Paru Indonesia cabang Jateng itu menambahkan masyarakat harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Masyarakat harus selalu patuh mengikuti protokol kesehatan di dalam atau di luar rumah dengan menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan juga menjaga jarak,” katanya.
Selain itu, kata dia, masyarakat juga perlu membatasi kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan agar mencegah terjadinya penularan COVID-19.
“Yang juga tidak kalah penting, masyarakat harus cukup istirahat, minimal tidur selama 6 – 7 jam per hari untuk membantu menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh,” katanya.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto itu juga menambahkan masyarakat harus cepat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami keluhan atau gejala penyakit yang mengarah pada gejala COVID-19.
Klik video untuk tahu lebih banyak – SOSIALISASI 3M DARI MIING BAGITO
“Jangan menunda berobat ke fasilitas kesehatan bila mengalami keluhan tertentu, gejala COVID-19 itu sangat beragam tidak hanya berupa batuk, pilek atau demam saja, namun juga bisa berupa diare, hilang penciuman, lemas, pusing, vertigo, mual, muntah dan lain lain,” ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa beberapa kasus kematian selain disebabkan karena faktor komorbid juga bisa disebabkan karena keterlambatan pasien datang ke fasilitas kesehatan.
“Hal itu bisa terjadi karena kurangnya informasi atau malah karena ketakutan pasien itu sendiri, misalkan takut diketahui sakitnya ternyata COVID-19 atau takut dikucilkan karena stigma di tengah masyarakat,” katanya.
Indah Rahmawati seperti dilansir Antara mengingatkan agar masyarakat tidak menunda-nunda memeriksakan diri jika memiliki gejala yang mengarah kepada gejala COVID-19, agar dapat segera tertangani dengan baik. Masyarakat, kata dia, juga harus terus waspada dan berhati-hati serta jangan mengabaikan protokol kesehatan demi keselamatan diri dan orang-orang di sekitarnya.
Selain itu sosialisasi mengenai COVID-19 dan pentingnya penerapan protokol kesehatan, kata dia, juga harus terus diintensifkan guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai hal itu.
“Sosialisasi harus dilakukan secara terus menerus dan juga secara berkelanjutan guna meningkatkan pemahaman dan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan menjaga pola hidup bersih dan sehat,” pungkasnya.
Baca juga: Satgas COVID-19: Disiplin 3M dan Disinfektan Ampuh Cegah Penyebaran
Baca juga: Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan Harus Ditingkatkan