Ceknricek — Gunung Merapi di perbatasan DIY Yogyakarta dan Jawa Tengah menyemburkan dua kali guguran lava pijar ke arah kali Gendol, Senin (8/4). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengimbau penutupan pendakian umum di kawasan tersebut, terkecuali untuk mitigasi bencana dan penelitian.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Ia menyebutkan bahwa guguran lava yang terpantau melalui CCTV melalui periode pengamatan pukul 00.00-00.06 WIB memiliki jarak luncur 400-500 meter.
Selain guguran lava, BPPTKG mencatat sudah terjadi 10 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm selama 27-89 detik, dan dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-7 mm selama 9,4-13,5 detik. Angin di gunung itu bertiup lemah ke arah timur laut. Suhu udaranya 17-21 derajat celsius dan kelembapan udaranya 56-90 persen dan tekanan udara 568-708 mmHg.
Hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah Merapi tampak berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah. Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG. (Antara)