Ceknricek.com — Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi), Mardani H Maming, turut mengomentari dugaan monopoli dan kartel penjualan tiket pesawat Garuda Indonesia oleh lima agen, khususnya untuk ibadah umrah. Maming meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyelidiki kebenaran dari dugaan itu.
“Kita minta KPPU secepatnya turun tangan, menyelidiki dugaan ini. Umat mau ibadah kok tiket pesawat Garuda dimonopoli oleh lima agen ini. Akibatnya, harga tiket kemudian menjadi mahal sebab travel-travel kecil ini wajib membeli ke kelima agen di atas,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat (27/12), seperti dilansir Antara.
Lima agen diduga telah memblok tiket Garuda untuk rute Middle East Airlines (MEA) yang berada di jalur umrah. Dengan demikian, reservasi dan pembelian tiket harus lewat agen tersebut.
Baca Juga: Dukung Peak Season Natal dan Tahun Baru, Garuda Beri Potongan Harga Hingga 40%
“Akibat dari dugaan kartel ini, sejumlah travel umrah merugi. Marginnya semakin kecil sebab konsumen mesti membeli tiket secara berjenjang. Dugaan kita ada indikasi kuat kartel tiket untuk rute MEA atau umrah,” ucap Maming.
Tak hanya umat atau konsumen yang merasa dirugikan, adanya kartel juga mengakibatkan persaingan usaha penjualan tiket atau keagenan yang berlangsung tidak sehat. Hal ini melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
“Dalam Pasal 17 Ayat 1 tentang monopoli disebutkan jika pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat,” ucap Maming.
BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.