Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Filosofi Semar Menimbang Descartes (Tanggapan Atas Tulisan Jaya Suprana)

Opini September 21, 20213 Mins Read

Ceknricek.com–Mencermati (bukan sekedar membacanya sambil lalu) tulisan Pak Jaya Suprana bertajuk ‘Emang Gue Pikirin, Gitu Aja Repot’ laksana menikmati kudapan berondong jagung manis legit namun sarat pesan dan membuat kenyang pikiran serta imajinasi kita. Usai menyantapnya, kita menjadi haus, ya haus dan terdorong untuk minum air pengetahuan lebih banyak lagi, lagi dan lagi, demi menggapai suatu tingkat kehidupan yang lebih baik dengan dilambari pengetahuan nan arif komprehensif.

Tulisan bergaya humoris-ringan-berbunga nyeleneh tersebut ternyata tak seringan tampaknya. Mengapungkan wacana rasionalisme eksistensial (atau eksistensialisme rasional?) ala Rene Descartes, Pak Jaya sesungguhnya telah menohok kita, khususnya kaum muda milenial dan Gen Z yang mayoritas adalah digital natives, untuk lebih mawas diri: tepatkah mengagungkan ‘aku viral maka aku ada’ tinimbang ‘aku berpikir maka aku ada’? Justru fenomena kekinian lebih banyak memamerkan keengganan sebagian besar dari kita untuk ‘berpikir dulu maka aku ada’.

Isu digoreng dan dimasak, lalu dipanaskan oleh berbagai tanggapan, diberi ajang dan panggung oleh media mainstream maupun digital. Diakui atau tidak, post-truth sarat hoax dan rentan memicu emosi sosial justru kian marak tumbuh dan berkembang di masyarakat Indonesia, bahkan di kalangan cerdik-pandai sekalipun. Bangsa ini seolah tak henti berputar dari satu ironi ke ironi lainnya, melompat berjumpalitan dari satu abzurditas ke abzurditas lainnya tanpa jeda, tanpa tanda jemu, apalagi muak, seolah ironi dan abzurditas telah jadi jamak, Ataukah, kita yang tak jamak gegara lebih mengedepankan logika?

Jaya Suprana

Pada titik inilah, ungkapan Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid gitu aja koq repot menjadi amat relevan. Ungkapan terkenal ini bukan berarti kita tidak perlu merepotkan diri, berpeluh dalam proses hingga mengada dan menjadi, tetapi sebaliknya Gus Dur merengkuh kita dalam suatu pengembaraan logika tingkat tinggi dalam merangkum semuanya secara cerdik, ringkas namun berisi. Kecerdasan sekaligus kearifan macam inilah yang kian langka kita jumpai saat ini, filosofi semar makin kering ditinggalkan. Ya, disadari atau tidak, masih banyak diantara kita yang sering berasosiasi Gus Dur itu mirip Semar dan sebaliknya Semar itu bersemayam lalu meng-ada dalam sosok Gus Dur baik saat beliau masih sugeng atau kini setelah wafat.

Secara filosofis, Semar dalam dunia pewayangan adalah manusia setengah dewa penjelmaan Sang Hyang Ismaya. Semar sendiri berasal dari kata tan samar, artinya tidak tertutupi oleh tabir, sangat jelas tanpa terselubungi sesuatu. Keberadaannya ke dunia fana memang dimaksudkan untuk menjaga ketentraman di muka bumi (memayu hayuning bawana) dan ketentraman antar umat manusia (memayu hayuning sasama), sehingga tak berlebihan bila dikatakan bahwa eksistensi Semar adalah mengemban amanat untuk ngawula (mengabdi) berupa dharma atau amalan baik kepada sesama isi bumi, kepada bangsa dan negara. Ini dibuktikan ketika Jonggring Saloka kayangan para dewa bergejolak, maka Semar turun tangan lewat Semar Mbangun Kayangan (Semar membangun Kayangan). Demikian pula, tatkala muncul ketidakadilan dan ketidakbenaran sistem, maka Semar pun tergerak dalam Semar Gugat (Semar Menggugat), dan masih banyak lagi.

Namun, sekaligus pula Semar adalah sosok yang nyata dan tidak nyata, ada dalam tiada, tiada tetapi ada. Menariknya, mungkin Pak Jaya Suprana bisa urun-rembug, bagaimana jadinya bila sosok filosofis Semar yang ada dalam tiada, tiada namun ada tersebut merenungkan cogito ergo sum-nya Descartes? Barangkali, terlalu ribet, begitu istilahnya. Terlalu lama, memakan proses dan waktu, menguras energi dan biaya. Apalagi bila dibumbui dan terprovokasi dengan aroma semangat YOLO, You Only Live Once, ngapain ribet, gitu aja koq repot! Tabik.

#Greg Teguh Santoso, akademisi dan pemikir bebas, tengah studi Ph.D di NDHU-Taiwan

filosofis jaya suprana semar
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Rantai Korupsi Tambang Nikel

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

Generasi Beta, Selamat Datang

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.