Ceknricek.com — Menteri Pertahanan Sri Lanka, Hemasiri Fernando, memutuskan mengundurkan diri pada Kamis (25/4). Dia mengaku bertanggung jawab akibat gagal mencegah teror bom pada 21 April lalu yang merenggut nyawa 253 orang dan melukai 500 orang.
“Meski tidak ada kegagalan dari pihak saya, saya bertanggung jawab atas kegagalan sejumlah lembaga yang saya pimpin,” kata Fernando, dikutip dari AFP, Jumat (26/4).
Menurut dia, ketika peringatan itu datang, lembaga keamanan secara aktif menanggapi peringatan intelijen sebelum semua serangan itu diluncurkan.
“Kami sedang mengerjakan itu. Semua badan sedang mengerjakan,” lanjut dia.
Sebelumnya, jumlah korban tewas yang semula tercatat 359 tiba-tiba diturunkan oleh otoritas Sri Lanka menjadi 253 orang dengan alasan salah penghitungan saat otopsi.
Di samping itu, Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena bersumpah melakukan perombakan besar-besaran di militer. Dia mengungkapkan pernyataan ini usai pemerintah mengakui peringatan serangan bom diabaikan.
Sirisena mengatakan dirinya akan melakukan perombakan lengkap pasukan keamanan dan polisi. Semua akan berada di bawah kendalinya.
“Saya berharap untuk membuat perubahan besar kepemimpinan pasukan keamanan dalam 24 jam ke depan,” ungkap dia.