Ceknricek.com — Galeri Nasional Indonesia (GNI) kembali menyuguhkan pameran temporer setelah beberapa saat terhenti akibat pandemi Covid-19 dengan mengangkat karya maestro seni lukis Indonesia, Affandi.
Pameran yang menjadi salah satu rangkaian Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020 ini diadakan secara luring (luar jaringan) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat sejak 27 Oktober hingga 25 November 2020 di gedung A Galeri Nasional Indonesia.
Mengangkat tajuk “Alam, Ruang, Manusia”, pameran bakal menampilkan 98 lukisan karya Affandi dan 15 lukisan koleksi GNI karya pelukis asal Cirebon ini yang merepresentasikan perjalanan artistiknya dari periode 1940-1970-an.
“Pameran ini mengajak pengunjung merasakan pengalaman imersif “memasuki” dunia lukisan Affandi, melalui sepilihan karya sang maestro yang disajikan dalam proyeksi gambar bergerak (video mapping projection) dengan iringan musik dan suara,” tulis kurator Bayu Genia Krishbie dikutip dari laman PKN, Rabu(4/11/20).
Secara keseluruhan, Bayu mengungkap pameran ini menampilkan karya-karya Affandi sebagai sosok pembaru seni lukis Indonesia yang dikenal dengan gaya “ekspreionisme baru” lewat teknik plototan atau menuangkan langsung cat minyak dari tube ke kanvas dan melukis menggunakan jari tangan.
“Kisah Affandi adalah kisah tentang daya hidup, kerja keras, dan terus melangkah maju. Suatu inspirasi yang kita butuhkan guna memulihkan diri dari situasi pandemi,” kata Bayu.
Affandi lahir di Cirebon tahun 1907 dan mencoba menjadi pelukis profesional sejak sekolah di Algemeene Middelbare School (AMS) dengan belajar melukis secara otodidak pada pelukis Yudhokusumo di Jakarta hingga bertemu pelukis Sudjojono.
Tahun 1935 Affandi bersama pelukis Barli dan Wahdi, Sudarso, dan Hendra Gunawan membentuk Kelompok Lima yang kemudian menjadi wadah bersama untuk belajar bagi pelukis-pelukis di Bandung untuk urusan teknis dan wacana kesenian.
Perjalanan panjang artistik Affandi berkarya dan berpameran di seputar Bandung, Jakarta Yogyakarta, Bali dan juga lintas benua dengan berkeliling India, Eropa dan Amerika. Selain itu ia juga ikut terlibat dalam perhelatan seni rupa bergengsi seperti Sao Paolo Biennale, Venice Biennale, dan World Expo ‘70 Osaka.
Affandi meninggal dunia pada 23 Mei 1990, dalam usia 83 tahun dan dimakamkan di samping ruang pameran di halaman Museum Affandi Yogyakarta. Beberapa karyanya yang terkenal seperti Potret Diri,Ibu,dan Ayam Tarung.
Pengunjung yang ingin menikmati pameran ini diwajibkan untuk melakukan registrasi terlebih dahulu di laman pkn.id sebelum berkunjung ke Galeri Nasional. Pameran akan dibatasi perharinya menjadi 6 sesi kunjungan dengan batas kuota 20 orang per jam.
Baca juga: Saleh Husin: Annabel Menampilkan Lukisan A Rollercoaster Of Emotion
Baca juga: Prancis Disarankan Jual Lukisan ‘Mona Lisa’, Harganya Ditaksir 808 T