Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu
  • Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia
  • Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin
  • Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara
  • Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Berita»EKONOMI & BISNIS

Gobel Ajak Pengusaha Jepang Investasi Carbon Credit di Indonesia

EKONOMI & BISNIS August 2, 20224 Mins Read

Ceknricek.com — Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, mengajak pengusaha Jepang untuk berinvestasi carbon credit di Indonesia. “Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan Paris Agreement untuk lingkungan yang sehat, bersih, dan berkelanjutan,” katanya, Senin, 1 Agustus 2022.

Hal itu ia sampaikan dalam Forestry Investment Dialogues 2022 yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI di Tokyo Jepang. Pembicara lain adalah Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin (PDIP) dan Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Agus Justianto. Acara itu dibuka Duta Besar Indonesia untuk Tokyo, Heri Akhmadi. Sedangkan anggota delegasi DPR RI lain yang hadir adalah Anggota Komisi VI Subardi (Partai Nasdem), Anggota Komisi IV Charles Meikyansyah (Partai Nasdem), Anggota Komisi XI Kamrussamad (Partai Gerindra), Anggota Komisi VI Abdul Hakim Bafagih (PAN), dan Anggota Komisi IV Alien Mus (Partai Golkar).Acara ini dihadiri para pengusaha Jepang dan para peneliti dari Jepang.

Gobel, wakil rakyat dari Partai Nasdem dari daerah pemilihan Gorontalo, mengatakan, permasalahan lingkungan hidup dan kelestarian alam tidak bisa diselesaikan oleh satu kementerian, yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Tapi melibatkan kementerian lain serta DPR RI maupun kalangan swasta, akademisi, peneliti, maupun masyarakat itu sendiri. Jadi harus selalu berkoordinasi dan bekerja sama. Jadi beban Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadi lebih ringan,” katanya. Tak hanya itu, katanya, juga membutuhkan bantuan internasional agar lebih mudah dan lebih cepat meraih target.

Sesuai Indonesia’s Forest and Other Land Uses (FoLU) Net Sink 2030, Indonesia menargetkan pada 2030 terjadi net-zero emission gas CO2 hingga 29 persen. Namun jika ada bantuan internasional maka akan mencapai 41 persen. Capaian 100 persen ditargetkan terjadi pada 2060. Karena itu, kata Gobel, harus ada insentif untuk investor asing dalam carbon credit tersebut. “Kita harus dengar suara investor asing tersebut seperti dari Jepang ini,” katanya.

Gobel menyampaikan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki luas hutan terbesar di dunia, yaitu sekitar 95,6 juta hektare. Dengan potensi yang dimiliki Indonesia itu, katanya, Jepang bisa ikut berpartisipasi bagi pengembangan hutan berkelanjutan. “Indonesia juga telah memiliki Sovereign Wealth Fund yang memudahkan pengusaha dari negara-negara lain dalam melakukan investasi di Indonesia,” katanya.

Gobel juga menyampaikan tentang telah hadirnya UU Cipta Kerja. UU ini, katanya, memberikan kemudahan dalam berinvestasi di bidang kehutanan serta adaya perubahan paradigma dalam pengelolaan hutan. Menurutnya, ada tiga poin kemudahan berinvestasi di sector kehutanan. Pertama, kemudahan perizinan pemanfaatan kawasan hutan. Kedua, perizinan usaha berbasis resiko (Risk Based Approach). Ketiga, penyusunan dan penilaian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang diintegrasikan ke dalam proses perizinan berusaha.

Ketua Asosiasi Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang tersebut mengingatkan, saat ini dunia sedang dihadapkan pada kenaikan suhu bumi akibat penggunaan energi fosil dan rusaknya lingkungan. Hal itu, katanya, berdampak pada mencairnya es di kutub, naiknya permukaan air laut, dan berubahnya iklim. “Semua ini harus diselesaikan bersama-sama oleh seluruh penduduk bumi. Kita harus bekerja sama, salah satunya melalui skema berusaha yang ramah lingkungan,” katanya.

Menurut Gobel, tiap negara, sesuai Paris Agreement, memiliki target masing-masing untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia, pada tahun 2030 tingkat emisi gas rumah kaca ditargetkan -140 juta ton CO2e. “Semua itu merupakan upaya untuk mencapai netral karbon atau net-zero emission (NZE), yaitu serapan emisi GRK seimbang atau bahkan lebih tinggi daripada tingkat emisi GRK,” katanya.

Untuk mencapai NZE itu, katanya, dilakukan melalui sektor kehutanan, energi, pertanian, industri (industrial process and product uses/IPPU), dan pengelolaan limbah. Ia mengakui, peran dominan ditanggung sektor kehutanan dan kemudian energi. Lainnya memiliki kontribusi yang kecil. “Dalam kerangka itu, kami mengundang pihak Jepang untuk turut berkontribusi bagi pencapaian NZE di Indonesia tersebut. Melalui carbon credit, ada banyak skema yang bisa dilakukan untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan. Indonesia memiliki lahan yang sangat luas untuk berinvestasi sekaligus berkontribusi bagi tercapainya dunia yang hijau, nyaman, bersih, dan berkelanjutan. Ada banyak bidang yang bisa dikerjasamakan,” katanya.

Gobel mencontohkan, salah satu grup BUMN di Indonesia, yang bergerak di sektor perkebunan, memiliki potensi penyerapan karbon mencapai 39,37 juta ton CO2 per tahun. “Kontribusi terbesar melalui tegakan pohon kelapa sawit, tebu, dan karet. Selain itu, juga melalui program decarbonization dalam hal pengelolaan POME, perubahan pupuk dan pestisida, dan proses pengolahan. Tiga hal inilah yang menjadi sumber emisi GRK, sehingga tiga hal ini yang harus diperbaiki. Inilah salah satu contoh potensi terbaik yang bisa dikerjasamakan,” katanya.

“Indonesia sangat berkomitmen dan bersungguh-sungguh untuk mencapai net-zero emission. Kita ingin mewariskan hal-hal baik bagi generasi pelanjut kita. Kita ingin berkontribusi bagi masa depan planet kita. Hakikatnya kita tinggal di rumah yang sama. Hanya kebetulan namanya Jepang dan Indonesia. Tapi kita menghirup udara yang sama, darah kita sama berwarna merah, dan kita berada di bawah matahari yang sama. Mari kita selamatkan peradaban manusia yang terlalu indah untuk dihanguskan,” katanya.

Baca juga: Gobel: Investasi Jepang Harus Perkuat SDM Indonesia

# investasi carboncredit pengusaha rachmatgobel
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Kemenhub Siapkan 520 Bus untuk Mudik Gratis

Harga Emas Antam Hari Ini Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Pertemuan 2 Hari Prabowo dan Konglomerat Munculkan Sentimen Positif ke IHSG

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu

Ahmad Dhani buka suara soal masa lalunya dengan Maia Estianty.

Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia

July 11, 2025

Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin

July 11, 2025

Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara

July 11, 2025

Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’

July 11, 2025

G-Dragon Batalkan Jadwal Konser Übermensch di Bangkok

July 11, 2025

Indra Sjafri Resmi Jadi Plt Direktur Teknik PSSI

July 11, 2025

Astra Masih Merajai Industri Otomotif di Semester Pertama 2025

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.