Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Berita»POLITIK

Gobel: APBN 2023 Harus Dorong Ekonomi Berkualitas

POLITIK June 1, 20225 Mins Read

Ceknricek.com–Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, mengatakan APBN 2023 harus dimanfaatkan untuk memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), memperkuat industri dalam negeri, dan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM).

“Jangan untuk impor dan jangan untuk yang sifatnya fisik saja. APBN 2023 harus mendorong ekonomi yang berkualitas. Ini momentum yang baik pasca pandemi Covid-19 dan sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo,” katanya, Selasa, 31 Mei 2022.

Hal itu ia kemukakan menanggapi Tangggapan Pemerintah atas Pandangan Fraksi-fraksi terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PKF) Tahun 2023 yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Rapat Paripurna DPR RI, Selasa, 31 Mei 2022.

Sebelumnya, pada Jumat, 20 Mei 2023, mewakili pemerintah, Menkeu menyampaikan pidato pengantar tentang KEM-PKF Tahun 2023. Pada kesempatan itu, Menkeu menyampaikan sejumlah asumsi dasar penyusunan RAPBN 2023, yaitu: pertumbuhan ekonomi 5,3-5,9%, inflasi 2-4%, nilai tukar rupiah Rp 14.300-14.800 per dollar AS, tingkat suku bunga SBN 10 tahun 7,34-9,16%, harga minyak mentah 80-100 dolar AS per barel, lifting minyak bumi 619-680 ribu barel per hari, dan lifting gas 1,02-1,11 juta barel setara minyak per hari.

Ia juga menyampaikan tiga tantangan, yaitu pandemi Covid19 belum sepenuhnya selesai, lonjakan inflasi global, dan percepatan pengetatan kebijakan moneter global, khususnya di Amerika Serikat. Untuk itu ia menyampaikan sejumlah langkah yang harus dilakukan: akselerasi agenda reformasi struktural melalui peningkatan kualitas SDM, pembangunan infrastruktur, serta reformasi birokrasi dan regulasi.

“Penguatan program pendidikan, kesehatan, serta perlindungan sosial sangat krusial dalam mengatasi isu fundamental perekonomian, termasuk rendahnya tingkat produktivitas nasional,” katanya.

Gobel menyampaikan, ekonomi yang berkualitas adalah ekonomi yang memakmurkan seluruh lapisan masyarakat melalui pemerataan ekonomi dan kuatnya industri nasional, dengan mengandalkan SDM berkualitas. Menurutnya, kemakmuran lebih mudah dicapai jika fokus pada pembangunan pertanian, peternakan, perikanan-kelautan, pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM.

Semua sektor itu, katanya, melibatkan tenaga kerja yang besar dan bertumpu di pedesaan serta masyarakat lapis bawah. “Utamanya pertanian. Selain menjaga nilai tukar petani, juga menaikkan produktivitas pertanian. Ini juga akan memperkuat pangan nasional. Apalagi krisis pangan dunia mulai mengancam akibat climate change, pandemi, dan konflik Rusia-Ukraina,” katanya.

Lebih lanjut Gobel menyatakan, fokus di bidang-bidang itu sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo untuk membangun dari pinggiran. “Saatnya pemerataan ekonomi,” katanya. Khusus di bidang pertanian, katanya, sudah saatnya pula meninggalkan pertanian dengan pupuk subsidi dan beralih ke pupuk nonsubsidi. “Ini akan meningkatkan produktivitas dan sekaligus menaikkan kemakmuran petani. Untuk modalnya sudah ada KUR dan juga menguatkan koperasi petani,” katanya.

Anggota DPR dari Partai Nasdem ini mengatakan, di era persaingan global ini yang akan menang adalah negara-negara dan bangsa-bangsa yang memiliki daya dukung ekonomi nasional yang kuat dan yang memiliki kualitas sumberdaya manusia yang kompetitif. Ekonomi nasional yang kuat, katanya, bukan terletak pada kekayaan alam yang melimpah, jumlah penduduk yang besar, atau wilayah yang luas. Tapi, katanya, kekuatan ekonomi nasional terletak pada kemampuannya dalam menguasai pasar dalam negerinya dengan produk-produk yang diproduksinya sendiri.

“Karena di balik itu ada manusia-manusia yang berkualitas,” katanya. Sedangkan negeri dan bangsa yang mengandalkan kekayaan alamnya belaka, katanya, hanya berpikir jangka pendek hanya menggali dan menebang untuk kemudian menjualnya. “Biasanya, pasangan ekonomi seperti itu adalah cuma mengimpor dan menjual. Tak butuh kecanggihan apapun. Ekonomi yang semacam ini tak menghasilkan peradaban. Hanya menghasilkan orang-orang kaya yang tercerabut dari akar bangsanya sendiri. Indonesia tak didirikan untuk menjadi negeri dan bangsa semacam itu,” kata Gobel. 

Gobel mengatakan, di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur, Indonesia justru masih melakukan impor untuk barang-barang yang justru sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Padahal, katanya, pemerintah telah memiliki regulasi tentang keharusan penggunaan produk dalam negeri tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). “Hal ini sangat tak memperkuat ekonomi nasional. Padahal itu proyek negara. Ini juga berarti, APBN kita untuk membayar upah buruh negara lain. Jadi sama saja membuat makmur rakyat negara lain dan memperkuat industri negara lain,” katanya.

Di saat Indonesia gencar membangun, katanya, impor malah banjir. “Ini namanya mematikan industri dalam negeri,” katanya. Pembangunan, katanya, justru harus memperkuat industri dalam negeri. APBN dan pasar dalam negeri yang besar, kata Gobel, merupakan insentif tersendiri dalam mengundang investasi asing untuk membangun industri nasional. Berdasarkan pemberitaan di media, katanya, pada 2021 impor baja naik 22 persen dan proporsi baja impor pada tahun itu mencapai 43 persen. Berdasarkan data statistik, impor besi dan baja pada 2017 senilai 7,985 miliar dollar AS. Namun pada 2021 melonjak menjadi 11,957 miliar dollar AS. Dari 2020 ke 2021, melonjak drastis 74,42 persen. Sedangkan untuk barang elektronika, impor pada 2017 mencapai 17,931 miliar dollar AS. Pada 2021 melonjak menjadi 22,338 miliar dollar AS. Dari 2020 ke 2021 melonjak 17,4 persen. Khusus untuk alat pendingin ruangan (AC), 80 persen dikuasai produk impor. Padahal semua produk itu sudah bisa diproduksi di dalam negeri.

Untuk membangun SDM berkualitas, kata Gobel, kementerian pendidikan dan kebudayaan agar lebih fokus pada manusianya. “Jangan sibuk pada proyek yang sifanya fisik atau sibuk gonta-ganti sistem,” katanya. Menurutnya, anggaran untuk sektor pendidikan sudah sangat besar. Bahkan pada usulan APBN P 2022, di tengah tekanan terhadap APBN akibat kenaikan harga minyak bumi dan subsidi energi yang membengkak, anggaran untuk pendidikan justru ditambah. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia sangat peduli pada kualitas SDM.

“Kita harus bisa mengejar ketertinggalan akibat pandemi ini. Belajar secara daring telah memberikan dampak yang cukup besar. Ini saya temui sendiri saat saya turun ke pelosok-pelosok. Jadi jangan habiskan anggaran untuk hal-hal yang sifatnya fisik,” katanya. Selain itu, katanya, siapkan SDM yang kuat di sektor-sektor yang sedang kita kejar, seperti pertanian dan lain-lain.

#Ekonomi apbn rachmatgobel
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Seskab Teddy Naik Pangkat Jadi Letkol

DPR Setujui Naturalisasi 3 Calon Pemain Timnas Indonesia

Gobel Berharap Pemerintah Bentuk Task Force Kasus PHK dan Deindustrialisasi

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.