Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Golden Touch

Opini May 9, 20225 Mins Read

Catatan Perjalanan Sumba Egy Massadiah Bagian 2 (selesai)

Ceknricek.com — Berkat ajakan Franky, Letjen Purn Dr HC Doni Monardo berkesempatan menikmati kesempurnaan Nihi Resort, Sumba. Kata menikmati di sini mesti ditambahkan arti bahwa keduanya sedang berdiskusi intens terkait “menjual” keunggulan Indonesia di sektor pariwisata. Franky adalah seorang praktisi bisnis hospitality.

Franky dan Doni saling respek satu sama lain. Dalam banyak kesempatan, utamanya ketika berbicara mengenai sektor pariwisata, keduanya adalah orang yang paling lantang menyuarakan pendapat, “Jual keunggulan Indonesia, sekaligus menjaga alam”.

Keduanya saling menginspirasi. Franky sendiri termasuk yang mengagumi Nihi. Ia bahkan sudah berinteraksi dengan Sumba sejak tahun 90-an. Sejumlah lahan yang dinilainya cocok untuk pembangunan villa pun sudah di tangan. Sayang, pembangunan infrastruktur di sana agak terhambat. Ujungnya, sarana transportasi regular belum maksimal.

“Akhirnya kami menunda pembangunan resort di Sumba dan kami alihkan ke daerah lain seperti di Bandung, Bali, dan Jawa Timur,” ujarnya.

Meski begitu, ia sudah menjalin komunikasi dengan Sumba Foundation. Sebuah yayasan yang sangat kredibel dalam mencetak SDM perhotelan. Franky bahkan sudah bertemu pendiri yayasan itu, Inge De Lathouwer, setahun sebelum dimulainya pembangunan Sumba Hotel School.

Franky Foto: Istimewa

“Ketemunya di Jakarta, saat beliau mengurus perizinan ke Kemendikbud. Ide dan pelaksanaan serta manajemen Sumba Hotel School sangat baik. Mulai dari seleksi murid, kurikulum, dan belajar praktik, semua memberikan hasil yang sangat bagus,” tambah Franky.

Duet antara Inge dan Redemta dinilai sangat solid, terbukti dengan sudah banyaknya alumni Sumba Hotel School yang bekerja di berbagai hotel berbintang di Bali, Jakarta, sampai keluar negeri. “Beberapa lulusannya bahkan sudah menempati posisi cukup tinggi,” tambahnya.

Ihwal prestasi Nihi yang dua tahun berturut-turut menyabet prediket hotel/resort terbaik di dunia, dengan sendirinya telah menempatkan Pulau Sumba sebagai salah satu destinasi wisata dunia. Apa yang dijual?

Alam yang sangat indah serta budaya Sumba yang masih asli, serta banyaknya desa adat serta kepercayaan Merapu yang masih kental. “Saya berharap, kelak akan muncul Nihi-Nihi baru atau Amanresort, Alila, 6 Sense, Bulgari dan sebagainya. Biarlah Sumba menjadi destinasi premium. High yield and low destruction,” harap Franky.

Membangun resort dengan kualitas premium di lokasi yang eksotik, adalah keunggulan Indonesia. Sama seperti yang sering diungkapkan Doni Monardo, jika kita membangun hotel mewah pencakar langit, apalagi di perkotaan, sungguh “bukan Indonesia”. Indonesia harus menjual alamnya yang indah. Musim yang eksotik.

“Kalau hotel mewah, kita tidak akan bisa bersaing dengan hotel-hotel super mewah di kota-kota metropolitan dunia. Karena itu, kita harus menjual resort model Nihi. Sesuatu yang tidak dimiliki negara lain, sebab itulah keunggulan kita,” tegasnya.

Tak hanya berteori, tapi itu pula yang coba ia bangun sejak masuk dunia pariwisata dan hospitality tahun 80-an. Franky, misalnya, membangun hotel Amankila di Desa Manggis Karang Asem (1992), Chedi di Bandung (1993), Serai Manggis (1994, sekarang Alila Manggis), Chedi Ubud (1996 sekarang Alila Ubud), Alila Jakarta (2001). Lalu ia mendirikan Alila Brand tahun 2000, Alila Villas Uluwatu (2009), dan membangun hotel Dialoog Banyuwangi (2017).

Misi yang dicanangkan adalah, “Menciptakan destinasi liburan baru dengan membangun pusat-pusat life style yang berkelas seraya mempromosikan budaya dan konsep bangunan yang ramah lingkungan baik di dalam maupun luar Indonesia.”

Sedangkan visinya, “Menjadi pemimpin di industri life style melalui penggabungan konsep desain yang luar biasa, kekayaan budaya lokal dan keramahan lingkungan.”

Tunggu. Apakah Franky seorang hotelier? Awalnya bukan. Ia mendapatkan gelar sarjana di bidang Teknik Sipil dari University College London tahun 1981 dan mendapatkan gelar Master di bidang Struktur dan Pelat Baja dari Imperial College London tahun 1982.

Pria kelahiran Jakarta 26 Januari 1957, itu pada akhirnya berkecimpung di dunia pariwisata dan perhotelan. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri hotel dan pariwisata, ia merupakan salah satu pencetus pembangunan beberapa hotel yang sangat sukses di Indonesia. Perannya dalam tim pembangunan properti Alila Villa Uluwatu, Alila Ubud, Alila Manggis, Alila Jakarta, Awanjiwo, Amankila dan Chedi Bandung sunggulah tebal.

Selain itu, Franky Tjahyadikarta dikenal sebagai salah satu pendiri GHM Indonesia dan Mandara Spa, spa pertama yang dikelola secara internasional di Indonesia. Juga mendirikan PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA). Perusahaan ini dikenal sebagai pengembang terkemuka di Indonesia yang fokus pada hotel dan resor ramah lingkungan.

Ciri khas BUVA adalah keunggulannya dalam arsitektur bertaraf internasional. BUVA menggabungkan inovasi, rekreasi dan gaya hidup menjadi suatu pengalaman unik dan baru bagi wisatawan lokal dan manca negara yang mencari tujuan wisata yang menonjolkan keselarasan budaya dan lingkungan di tengah-tengah kemewahan, ketenangan, dan petualangan.

Inge De Lathouwer

Dalam kapasitas itulah, ia mengenal Doni Monardo dan klop dalam pandangan ihwal pariwisata dan perhotelan Indonesia. Ditanya komentarnya tentang sosok Doni Monardo, Franky spontan mengatakan, “Saya sangat kagum dan respek dengan Pak Doni. Beliau sederhana, rendah hati tapi sangat smart, tegas dan pandai bergaul ke atas maupun ke bawah itu bisa saya lihat dalam trip-trip kami bersama selama ini.”

Ditambahkan, kecintaan dan kepedulian Doni Monardo terhadap alam, hutan, gunung, sungai, dan laut yang besar, benar-benar sangat dibutuhkan di era saat ini. “Karena itulah kami menjadi sahabat dan semoga suatu saat bisa membangun bersama-sama,” ujarnya.

Franky bahkan mengikuti sepak terjang Doni Monardo, baik semasa aktif di militer, memimpin BNPB, hingga posisi terakhir sebagai Komisaris Utama PT Mind ID dan Ketua Umum PP Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD). “Saya juga melihat jejak dan kemajuan-kemajuan yang dicapai di daerah tempat beliau bertugas. Sangat terasa perubahan dan kemajuannya. Saya istilahkan Doni’s Golden Touch,” pungkas Franky Tjahyadikarta.

*Egy Massadiah, jurnalis senior, konsultan media, menulis sejumlah buku serta pembina Majalah “Jaga Alam”

Baca juga: Nihi, Kesanmu Abadi (1)

# Pariwisata #donimonardo #nihiresort sumba
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Rantai Korupsi Tambang Nikel

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

Generasi Beta, Selamat Datang

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.