Ceknricek.com — Google Health mengumumkan bahwa pihaknya telah berhasil mengidentifikasi penyakit kanker payudara pada berbagai pencitraan mamografi melalui penggunaan teknologi kecerdasan buatan, AI (artificial intelligence) Selasa (4/2).
Hasil temuan itu menurut para peneliti di Google akan menjadi bekal untuk penerapan yang lebih luas di masa depan, ketika model AI berpotensi untuk membantu ahli radiologi saat melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi kanker payudara.
Product manager Google Health, Daniel Tse mengatakan saat ini juga tengah melakukan kerjasama dengan DeepMind, Cancer Research UK Imperial Centre, Northwestern University dan rumah sakit Royal Surrey County.
“Kami juga meneliti apakah model dapat diterapkan secara lebih umum ke sistem perawatan kesehatan lainnya,” ujar Daniel melalui telekonferensi di kantor Google Indonesia, Jakarta melansir Antara.
Selama dua tahun terakhir menurutnya mereka telah melakukan penelitian apakah kecerdasan buatan dapat membantu para ahli radiologi untuk menemukan tanda-tanda kanker payudara yang lebih akurat.
Baca Juga: Google Sepakat Teknologi ‘Artificial Intelligence’ Harus Diatur
Lebih lanjut ia menjelaskan, model AI yang ciptakan oleh peneliti telah dilatih dan diatur pada set data representatif yang terdiri dari pencitraan mamografi tanpa identifikasi kepada 76.000 perempuan di Inggris dan lebih dari 15.000 ribu perempuan di Amerika Serikat guna mencari tahu apakah model dapat menemukan tanda-tanda kanker payudara.
Menurutnya dari hasil telitian tersebut AI mampu mengidentifikasi kanker seperti dokter sungguhan dan mengurangi jumlah kesalahan diagnosis.
“Di Amerika Serikat, AI mengurangi kesalahan diagnosis kanker payudara sebesar 5,7 persen. Sedangkan di Inggris, penurunan kesalahan diagnosis sebesar 1,2 persen, ungkap Daniel.
“Sementara itu untuk proporsi kasus diagnosis yang tidak diketahui menurun sebesar masing-masing 9,4 persen dan 2,7 persen untuk pasien di Amerika Serikat dan Inggris,” lanjutnya,
Ia menyebut hasil temuan ini baru langkah awal, ke depannya Google Health akan melakukan penelitian lanjutan agar sistem perangkat lunak dapat ditingkatkan demi kualitas perawatan pasien.
Nantinya teknologi AI ini dapat digunakan di segala sejenis pencitraan mamografi termasuk rumah sakit yang ada di Indonesia.
“Kami harap dapat terus bekerja sama dengan para mitra kami di masa mendatang untuk menerjemahkan penelitian machine learning sehingga bisa bermanfaat bagi para dokter dan pasien,” pungkas Daniel.
BACA JUGA: Cek LINGKUNGAN HIDUP, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.