Ceknricek.com — Grup band Kotak yang terdiri dari personel Tantri Syalindri Ichlasari (vokalis), Swasti “Chua” Sabdastantri (bass), dan Mario “Cella” Marcella (gitar) didaulat menjadi duta lingkungan.
Gelar itu mereka terima pada program penanaman pohon trembesi yang digagas Djarum Trees For Life (DTFL) bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation, BUMN PT Jasamarga Ngawi-Kertosono-Kediri, Pemerintah Kabupaten Ngawi, dan Kodam V/Brawijaya, Rabu (14/8).
Menurut Tantri, mereka bangga dan berharap kegiatan itu dapat memotivasi generasi milenial agar lebih mencintai dan merawat lingkungan sekitar.
“Kita harus menyadari bahwa manusia dan alam merupakan kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Jika kita merawat lingkungan, alam juga akan menjaga manusia. Jangan sampai bencana datang karena kita lalai menjaganya,” katanya.
Pemanasan global
Pada Rabu (14/8) malam, Tantri hadir sebagai narasumber temu wicara, bersama Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nandang Prihadi, dan pembuat konten YouTube Andovi Da Lopez.
Acara bertajuk “Lagi-lagi Global Warming” itu bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya anak-anak muda agar lebih peduli dan melakukan aksi nyata menjaga alam sekitar.
Sekitar 250 mahasiswa dari 16 perguruan tinggi di wilayah Ngawi, Madiun (Jatim), dan Solo (Jateng) menjadi peserta dalam acara tersebut.
Nandang Prihadi menyatakan pemanasan global harus menjadi perhatian serius generasi muda karena memiliki dampak negatif bagi keberlangsungan hidup manusia.
Baca Juga: Band “Kotak” Hibur Warga Jakarta di Terowongan Kendal
Ia memberi contoh sederhana mengenai udara yang kian panas, naiknya permukaan laut, hingga perubahan iklim di berbagai belahan dunia. Kondisi itu, katanya, merupakan bibit dari bencana-bencana yang timbul seperti banjir, tanah longsor hingga munculnya berbagai jenis penyakit baru.
Yang diutarakan Nandang, selaras dengan apa yang dialami Tantri. “Contohnya, sekarang kita tidak tahu lagi kapan musim kemarau dan musim hujan. Perubahan iklim memang benar-benar terjadi. Suhu udara juga semakin panas. Jadi, sudah waktunya kita sadar lingkungan dan memperbaiki alam. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mencintai bumi ini,” ujar Tantri.
Senada dengan Tantri, Andovi Da Lopez Andovi Da Lopez pun sepakat, generasi muda harus ambil bagian dalam misi penyelamatan dan menjaga lingkungan. Karena bagaimanapun, generasi muda yang akan menuai hasil dari upaya merawat bumi.
“Apa yang kita tanam, itu yang kita tuai. Kalau kita merawat bumi dari sekarang, maka bumi akan merawat kita di masa yang akan datang,” katanya. Andovi mengajak anak muda Indonesia sebagai garda terdepan dalam menggaungkan gerakan “sadar lingkungan”.
Terlebih generasi muda sangat akrab dengan dunia digital sehingga upaya perbaikan lingkungan bisa menggerakkan lebih banyak orang.
“Saya sendiri ingin membuat konten video YouTube yang positif dan menarik mengenai lingkungan. Semoga bisa menjadi contoh agar bumi kita dan generasi penerus bangsa terselamatkan,” demikian Andovi.
BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini