Ceknricek.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat bersyukur dalam memasuki bulan kemerdekaan. Tahun ini Republik Indonesia (RI) merayakan ulang tahun kemerdekaan yang ke-74 tahun, 17 Agustus mendatang.
Ajakan itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Doa Kebangsaan 74 Tahun Indonesia Merdeka, di halaman Istana Merdeka, Kamis (1/8) malam.
Kita semuanya bersyukur atas kenikmatan yang diberikan Allah kepada kita, baik itu kenikmatan persatuan, baik itu kenikmatan ukhuwah kita, persaudaraan kita, baik ukhuwah islamiyah maupun ukhuwah wathoniyah kita, dan juga bersyukur atas kenikmatan dengan kemajuan-kemajuan yang diperoleh negara ini, oleh bangsa ini, dan oleh rakyat kita Indonesia, kata presiden seperti dikutip setkab, Jumat (2/8).
Sebagai bangsa yang besar, Kepala Negara menekankan, Bangsa Indonesia juga ingin dan harus memiliki cita-cita besar, memiliki mimpi-mimpi besar. Tetapi sebagai bangsa yang besar, yang dihadapi juga masalah-masalah besar, tantangan-tantangan besar.
Oleh karena itu, lanjut presiden, Bangsa Indonesia harus mempererat persatuan, mempererat persaudaraan, karena potensi besar dimulai dari adanya rasa persatuan, rasa persaudaraan, di antara kita sebagai saudara se-bangsa dan se-tanah air.
Persaudaraan lah yang akan membawa negara kita ini maju. Menatap masa depan dengan optimisme, tegas Kepala Negara.
Pada kesempatan itu, Presiden hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengajak masyarakat untuk bersama-sama menundukkan hati dan berdoa agar seberat apapun ujian, seberat apapun tantangan yang dihadapi, insyaallah semuanya bisa diatasi sehingga cita-cita kemerdekaan yang dikumandangkan 74 tahun yang lalu bisa terwujud secepat-cepatnya.
Marilah kita semuanya menjaga kearifan lokal kita, menjaga kearifan nasional kita, sebagai sebuah bangsa dengan budaya yang luhur. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, tutur presiden.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ibu Mufidah Kalla, Mensensneg Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Habib Luthfi bin Yahya, K.H. Salahudin Wahid, Ketua Umum Pengurus Besar Zikir Hubbul Wathon K.H. Musthofa Aqil Sirodj, Jimly Asshiddiqie, Ustaz Yusuf Mansur, dan K.H. Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq.
Bersame mereka, hadir pula Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Arief Harsono, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Henriette Tabita Hutabarat-Lebang, dan Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Ignatius Suharyo.